PADANG, METRO–Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Komjen Pol Reihard Petrus Golose meresmikan Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai Kampus Bersih Narkoba (Bersinar), Kamis (10/02). Selain meresmikan Kampus Bersinar, Kepala BNN juga memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UNP.
Dalam kuliah umum tersebut Kepala BNN Reihard Petrus Golose menegaskan perguruan tinggi harus bersih dari narkoba. Pasalnya, saat ini tidak ada satupun tempat yang terbebas dari narkotika. Untuk itu perlu bersama-sama untuk menekan angka penyebaran barang haram itu.
“Narkotika telah menyerang siapa saja, termasuk unsur penegak hukum, seperti Polri, TNI, BNN, bahkan Hakim dan Jaksa. Padahal, sudah jelas-jelas jika terlibat maka sanksi tegas akan ditegakan sesuai aturan yang berlaku,” ungkap Komjen Petrus Golose.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam penyebaran narkotika. Setelah dilakukan survey, ada sekitar 366 juta jiwa penyalahgunaan narkotika dan angka itu diprediksi akan naik setiap tahunya.
“Ada beberapa jaringan internasional yang beroperasi Di Indonesia, yaitu, Afrika Barat, Tiongkok, Pakistan dan Malaysia. Jaringan tersebut, didanai oleh organisasi kejahatan internasional. Ancam serius itu, menjadi peringatan bagi presiden untuk memerangi narkotika,” jelas Komjen Petrus Golose.
Ditegaskan Komjen Petrus Golose, sesuai dengan program Presien Jokowi, pemberantasan narkotika dimulai dari tingkat pemerintaha yang teredndah, yaitu pedesaan. Sehingga angka penyebaran narkotika pada daerah itu turun drastis.
”Secara geografis Indonesia merupakan negara maritim, dan masuknya narkotika banyak melalui jalur laut. Ada 1.079 jenis narkotika baru di dunia, sedangkan yang telah tersebar di Indonesia ada 87. Dengan kemajuan teknologi masuknya narkotika juga bisa melalui dark web yang tersebar di platform digital,” ujarnya.
Terlebih, dikatakan Komjen Petrus Golose, menurut informasi dari BNNP Sumbar, di ranah minang ini yang terbanyak peredaran narkotika jenis daun ganja kering. Selain itu, BNN RI juga mengungkap jaringan narkotika yang terkendali di lembaga pemasyarakatan (lapas).
“Sampai saat ini, kami diperkirakan 30-40 orang meninggal dunia karena narkotika, kerugian akibat penyalahgunaan narkotika ditaksir hingga triliunan rupiah,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, katanya, kuliah umum ini, memberikan gambaran ancaman narkotika, dengan menunjukkan angka prevalensi, jumlah penduduk pemakai narkotika, contoh dan bahaya narkotika jenis baru di Indonesia, pemetaan dan persebaran kawasan rawan narkoba, peta jaringan narkotika internasional dan jalur penyebarannya, serta dampak jangka panjang narkotika bagi kesehatan mental.
“Untuk itu, BNN merancang strategi dan kebijakan War on Drugs dengan aksi pemberantasan (hard power), pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi (soft power), IT development research (smart power), dan kerja sama (domestik, regional, internasional) demi Indonesia bersih narkoba,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama antara kepala BNN dan Rektor UNP Prof Ganefri sekaligus launching Kampus Bersinar. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan SK penetapan konselor teman sebaya dan penampilan lagu anti narkoba yang diciptakan oleh dosen UNP. (rgr)
