PADANGPANJANG, METRO–Bus Sipirok Nauli tujuan Padang Sidempuan tujuan Jambi terpotong menjadi dua bagian usai menabrak jembatan layang atau fly over di Simpang Lapan, Kelurahan Bukit Surungan, Padangpanjang Barat, Kota Padangpanjang, Minggu (30/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
Kondisi bus ukuran besar itu sangat mengerikan. Bagian atap dengan badan bus terpisah akibat tersangkut beton fly over dan jatuh ke jalan. Kaca-kaca bus dan barang-barang bawaan penumpang juga berserakan di jalan. Usai kejadian, warga pun berdatangan ke lokasi memberikan pertolongan kepada penumpang bus.
Polisi yang mendapat laporan adanya kecelakaan tunggal itupun langsung datang ke lokasi. Total, ada 17 penumpang dan satu sopir yang mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RSUD Padangpanjang dan Rumah Sakit Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan medis. Untungnya, seluruh penumpang bus hanya mengalami luka ringan.
Insiden itu juga menjadi tontonan warga maupun pengendara yang melintas di lokasi. Terlihat, warga pun mengabadikan momen itu menggunakan handphone, sehingga foto-foto dan video Bus Sipirok Nauli yang terpenggal itu bertebaran di media sosial.
Bahkan, kendaraan pun terpaksa dialihkan ke jalur lain karena bus berukuran besar itu menbutupi badan jalan. Polisi pun melakukan olah TKP di bawah kolong jembatan layang itu dan selanjutnya mengevakuasi bus dengan nomor polisi BB 7626 LH yang terpenggal itu agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Kasat Lantas Polres Padangpanjang, Iptu Aldi Lazuardi mengatakan bus PT Sipirok Nauli yang dikemudikan Manulu (33) sebelum kejadian datang dari arah Bukittinggi menuju arah Jambi. Namun, Manalu diduga tidak mengetahui rute sehingga masuk ke jalan yang salah.
“Di jembatan layang itu sudah ada rambu-rambunya kalau di bawa kolong jembatan layang hanya bisa dilewati kendaraan yang tinggi maksimal 2,2 meter. Tapi, bus tersebut diduga melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga langsung menabrak jembatan layang,” ungkap Iptu Aldi Lazuardi.
Dijelaskan Iptu Aldi Lazuardi, akibat menabrak jembatan layang, bus Sipirok Nauli mengalami kerusakan yang sangat parah. Selain itu, sopir dan 17 orang penumpang mengalami luka luka.
“ Atap bus terlepas dan belasan penumpang mengalami luka ringan .Tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Hanya saja, kondisi bus itu rusak parah. Atap dan badan bus terpisah. Barang-barang penumpang dan kaca bus berserakan di jalan,” ujar Iptu Aldi Lazuardi.
Iptu Aldi Lazuardi menuturkan, korban yang luka-luka sudah dilarikan ke RSUD Padangpanjang dan Rumah Sakit Ibnu Sina. Selain itu, pascakecelakaan tunggal, pihaknya juga sudah melakukan olah TKP dan mengevakuasi bus dari lokasi.
“Sopir dan barang bukti bus sudah kita amankan. Sejumlah saksi-saksi akan kita panggil untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Kita masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan,” ujar Iptu Aldi Lazuardi.
Menurutnya, dugaan sementara, sopir diduga tidak mengetahui kalau salah mengambil jalur. Padahal, jalur yang dimasuki bus Sipirok Nauli tersebut, hanya bisa dilewati kendaraan kecil karena kolong jembatan layang sangat rendah.
“Namun, tinggi bus itu lebih dari ambang batas ketinggian, karena di lokasi kejadian atas jembatan layang, bus itu menabrak jembatan layang saat melaju dengan kecepatan tinggi. Terkait laka tunggal ini, sopir bus terancam, Pasal 310 Ayat 1 dan 2 UULLAJ No. 22 Tahun 2009 tentang kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas,” pungkasnya.(rmd)
