JAKARTA, METRO–Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan 87 jemaah umrah Indonesia terkonfirmasi Covid-19. “Benar, ada 87 jemaah yang positif (Covid-19,red),” kata Nadia saat dihubungi JPNN.com, kemarin. Dia mengungkapkan adanya jemaah yang diduga terpapar varian Omicron. “Ada 10 yang probable (Omicron),” tambah dia. Dari 414 jemaah umrah perdana, 87 di antaranya dinyatakan positif Covid-19 saat tiba di Indonesia.
Jemaah yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 sedang menjalani masa karantina. Diketahui, jemaah umrah perdana berangkat pada 8 Januari setelah Kerajaan Arab Saudi membuka penangguhan bagi jemaah dari Indonesia.
Ahli Kesehatan Ungkap Gejala Omicron
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengungkapkan ciri-ciri dari gejala varian Covid-19 Omicron. Dr. Erlina dari PDPI mengatakan salah satu gejala Omicron lebih menunjukkan pada batuk dibanding sesak nafas. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat dapat lebih memperhatikan gejala yang dialami tersebut.
“Kami saat ini juga telah mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai telemedicine, terkait tata cara isolasi mandiri, penggunaan obat-obatan, sehingga ketika kasus kembali naik seluruh nakes telah siap,” ungkap Erlina di Kemenko Marves, Kamis (20/1).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa Bali bersama seluruh Gubernur Jawa Bali dan Forkimpimda guna mengantisipasi gelombang varian omicron yang sedang mewabah saat ini pada Kamis (20/1).
Luhut Binsar pun meminta agar seluruh masyarakat mematuhi anjuran dari pemerintah dan ahli kesehatan. “Pemaparan dari pakar telah kita dengarkan, dan hal ini dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam menghadapi situasi Covid-19 saat ini,” bebernya.
Luhut pun meminta Panglima TNI dan Asops Kapolri untuk kembali menyiapkan isolasi terpusat di setiap daerah.
Dia juga mengingatkan seluruh kepala daerah, baik bupati, walikota, pangdam, kapolda, dan seluruh jajaran di bawahnya untuk jujur terhadap data kasus Covid-19 dan Omicron. “Jangan ada yang ditutupi agar segera dapat ditentukan langkah yang benar dan terukur,” tegas Luhut Binsar. (mcr9/mcr10/jpnn)
















