Lapaoran : EfanurzaKota Pariaman
Wali Kota Pariaman H Genius Umar kembali melakukan gebrakan dalam menekan sampah sampah dalam wilayahnya dapat dijadikan bahan bernilai. Kenapa tidak dalam mengurangi sampah sampah sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) perlu diolah lebih dahulu menjadi bahan bermanfaat. Makanya, perlu kehadiran Bank Sampah di setiap daerah dalam wilayahnya, kalau perlu di setiap Desa/Kelurahan. Sehingga nantinya akan menggurangi volume sampah yang akan sampai di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Atas dasar itulah dasar kehadiran Bank Sampah Tunas Muda, Kota Pariaman ini dalam menjadikan sampah menjadi bahan berguna.
Semua itu terungkap saat Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, NovriÂzal Tahar bersama Walikota Pariaman, Genius Umar, ketika meninjau Bank Sampah Tunas Muda, Kelurahan Jawi-Jawi II, Kecamatan Pariaman Tengah, kemarin.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kota Pariaman, dirinya bersama rombongan KLHK RI, mengunjungi Pembangunan Fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Pariaman, yang berlokasi di Desa Tungkal Utara, dimana pembangunan PDU ini merupakan bantuan APBN dari Ditjen PSLB3 KLHK tahun 2021, sekaligus melihat apa saja yang telah dibuat dan dikemÂbangkan oleh Bank Sampah Tubas Muda ini.
“Ternyata banyak sekali program Bank Sampah Tunas Muda Kota Pariaman ini, dan semuanya sangat bermanfaat bagi masyarakat sendiri maupun bagi lingkungan, dan hal ini harus terus dikembangkan dan hendaknya dapat ditiru oleh Bank Sampah-Bank Sampah lainya,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan pihaknya melalui Dinas Perkim dan Lingkungan Hidup, terus membina Bank Sampah yang ada di Kota Pariaman, salah satunya adalah Bank Sampah Tunas Muda di Kelurahan Jawi-Jawi II ini. “Keberadaan bank sampah memberikan banyak manfaat, baik untuk nasabah maupun lingkungan sekitar. Dengan adanya bank sampah dapat mendorong tumbuhnya niat masyarakat dalam mengelola sampah secara tepat dengan cara memilah dan mengolah sampah,” tuturnya.
Genius menambahkan dengan adanya keasadaran masyaÂrakat ini, akan menumbuhkan rasa cinta dan peduli akan lingkungan. Selain itu, dengan adanya bank sampah juga dapat membantu perekonomian masyarakat. SeÂbab, bank sampah memberikan peluang pekerjaan serta memberikan penghasilan tambahan.
Menurut Direktur Bank Sampah Tunas Muda, Bank Sampah yang digagas oleh Yulhendri atau akrab disapa Dedek ini, bank sampah yang dikelolanya telah mampu memproduksi Pupuk Organik Padat dan Cair yang berasal dari sampah yang diurai dengan mikro organisme dengan mengguÂnakan Ulat Maggot. “Hasil produksi pupuk organik ini telah mendapat sertifikat Akreditasi dari Komisi Akreditasi Nasional, dan kita juga menjalin kerjasama dengan Universitas Dharma Andalas, dalam pembuatan Ecoenzyme ini,” tukasnya.
Dedek ingin mengelola dan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi dan juga berharga, melalui bank sampah Tunas Muda, hingga akhirnya sukses dengan kegiatan yang telah dilaksanakanya selama ini, bahkan menjadi study tiru dari berbagai daerah di Sumbar dan Indonesia.
“Pupuk organik ini dipasarkan ke beberapa daerah di Sumatera Barat dan permintaannya saat ini cukup banyak, dan juga, kita memberikan pendampingan untuk budidaya maggot bagi peternak baru, baik dari Kota Pariaman sendiri, maupun dari sekitar Sumbar,” kata dedek
Ia juga mengungkapkan, tujuan dirinya membuat bank sampah ini adalah untuk membantu mengurangi volume sampah yang ada pada masyarakat yang ada di kelurahan jawi-jawi II ini, dan juga volume sampah yang ada di kota pariaman ini, dan menjadikanya sebagai penambah penghasilan bagi masyarakat.
Kemudian Novrizal Tahar menyatakan pembangunan fasilitas PDU berkapasitas 10 ton/ hari ini, merupakan bantuan dari Ditjen PSLB3 KLHK RI tahun 2021, dengan pagu anggaran mencapai Rp 3,4 Milyar yang berasal dari APBN KLHK RI. “Hari ini, kami datang ke Kota Pariaman bersama rombongan KLHK, pengen melihat dan meninjau langsung pembangunan Fasilitas PDU berkapasitas 10 Ton/ Hari, yang merupakan salah satu PDU bantuan dari Ditjen PSLB3 KLHK RI di Tahun 2021 kemaren,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, pembangunan fasilitas PDU yang dianggarkan melalui KLHK untuk Tahun 2021 ada 4 Daerah selain Kota Pariaman (Sumbar), yaitu Kota Metro (Lampung), Kabupaten Merangin (Jambi) dan Kabupaten Kudus (Jawa Tengah). “Seperti yang kita ketahui, bahwa visi pengelolaan sampah itu kedepan adalah lest TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dimana lest TPA itu yang mengemisikan gas rumah kaca, sehingga pembangunan-pembangunan PDU, atau pengelolaan sampah di Sumbar itu, memang kita dorong semaksimal mungkin,” ujarnya.
Novrizal Tahar juga mengatakan Kota Pariaman juga mempunyai TPS3R yang sudah disiapkan di beberapa Desa dan Kelurahan, muÂdah-mudahin ini dapat mengatasi persoalan sampah di Kota Pariaman, dan ia sangat mengapresiasi atas hal tersebut, ulasnya.
Hal ini tentunya karena komitmen yang sangat kuat dari Pemerintah Kota Pariaman, dalam hal ini Walikota Pariaman yang luar biasa, sehingga memang ini bisa dilaksanakan secara maksimal. Genius Umar mengucapkan terimakasih atas kunjungan DiÂrekÂtur Pengelolaan Sampah, DitÂjen PSLB3 KLHK RI, Novrizal TaÂhar dan rombongan ke Kota PariaÂman, untuk melihat bantuan PDU yang diberikan oleh KLHK RI untuk Kota Pariaman.
“Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen PSLB3, berupa Pembangunan Fasilitas PDU berkapasitas 10 Ton/ Hari, dimana bantuan ini berupa pembangunan Gedung dan Fasilitas lainya, seperti mesin pencacah baik organik maupun non organik dan mesing pembuat Kompos,” terangnya. (***)
