PARIAMAN, METRO – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda semalaman mengakibatkan satu unit rumah di Desa Sintuk, Kecamatan Pariaman Utama, Kota Pariaman, Jumat (9/11) sekitar pukul 06.00 WIB tertimpa longsor. Tak pelak tiga orang yang tinggal dalam rumah tertimpa rumahnya bersama material longsor.
Akibatnya, dari tiga yang tertimpa reruntuhan, dua mengalami luka-luka. Sedangkan seorang lagi, Sawitri (23) tewas di tempat. Sementara adiknya Sriwardani (15) terkena dampak yang cukup parah. Ayahnya, Syahrial (67) hanya tertimpa tidak begitu parah.
Saat tertimpa, Sawitri masih bernyawa. Dia diduga meninggal dunia sesampai di RSUD Pariaman. Hingga berita ini diturunkan persitwa ini telah ditangani BPBD Kota Pariaman dan Polsek Kota Pariaman.
”Musibah tanah longsor menyebabkan tiga orang tertimbun oleh material tanah yang menimpa rumah korban. Satu orang korban Sawitri meninggal setelah satu jam di RSUD Pariaman. Kita sekarang telah memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui jalan peristiwa,” kata Kapolsek Kota Pariaman Kompol Adang Saputra.
Katanya, pada pagi itu ketiga orang korban telah bangun dari tidurnya. Namun, karena kondisi hujan yang cukup lebat korban tetap berada dalam rumah. Pada saat itulah rumahnya tertimpa tanah longsor dan masuk ke dalam rumah.
Akibatnya, para korban yang tidak mengetahui musibah tersebut datang dengan tiba-tiba tidak sempat menghindari. Apalagi rumah korban dekat dengan perbukitan. Tak pelak lagi ke tiga orang korban langsung terseret dan tertimpa tanah longsor.
Ia mengatakan, korban yang tertimpa tanah longsor yaitu Syahrial dan dua orang anaknya Sriwardani dan Sawitri. “Kedua anak Syahrial tersebut tertimbun oleh material rumah dan tanah longsor, sedangkan Syahrial tidak begitu parah tertimpanya,” ungkapnya.
Berdasarkan kondisi demikian masyarakat dan petugas kepolisian serta BPBD Pariaman dan langsung memberikan pertolongan dan langsung melakukan pencarian dan membawa korban ke RSUD Pariaman untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sesampai di rumah sakit ke tiga korban dalam kondisi lemas, karena terlalu lama tertimbun dalam tanah. Bahkan sebagian tangan korban ada yang mengalami luka-luka, karena tertimpa material rumahnya.
”Allah SWT berkehendak lain, setelah satu jam ke tiga orang korban di rumah sakit, satu orang korban yakni Sawitri meninggal dunia. Karena korban Sawitri saat kita temukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Namun demikian saat itu, korban telah mendapatkan perawatan medis dari pihak rumah sakit,” ujarnya.
Katanya, dalam musibah tersebut pemilik rumah, Syahrial di samping satu orang anaknya meninggal dunia juga menelan kerugian material sekitar Rp100 juta. Sawitri meninggal dunia, karena diduga terlalu lama tertimbun longsoran tanah yang menimpa tubuhnya.
Pasalnya, saat petugas melakukan evakuasi untuk melakukan pencarian sedikit mengalami kendala untuk menemukannnya, karena saat musibah terjadi material longsor tersebut menbawa korban sekitar beberapa meter.
Setelah korban diambil visumnya langsung diserahkan ke sana familinya untuk dimakamkan di perkuburan kaumnya. “Namun dua orang korban hingga kini masih mendapat perawatan tim medis RSUD Pariaman untuk penyembuhan,” tandasnya. (efa)