AIA PACAH, METRO–Capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Padang hingga awal tahun 2022 sudah mencapai angka 78,4 persen. Angka itu baru untuk suntik vaksin dosis 1. Hal itu menyebabkan, Kota Padang belum bisa melakukan vaksinasi untuk anak-anak usia 6 hingga 11 tahun.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, dr Meilinda Wilma menyampaikan pelaksanaan vaksin usia 6 sampai 11 tahun juga belum bisa dilaksanakan karena perintah dari pemerintah pusat belum turun. Dinkes masih menunggu instruksi resmi dari Kemenkes RI.
“Dinkes Kota Padang tentu menunggu surat edaran. Lagi pula Kota Padang syaratnya belum cukup untuk dimulainya pelaksanaan vaksinasi usia 6 – 11 tahun. Jika kriterianya terpenuhi dan perintah datang, Dinkes Padang siap bergerak,” ujar Meilinda, Minggu (2/1).
Ia mengatakan, syarat vaksin usia 6 sampai 11 tahun dapat digelar jika capaian vaksin telah diangka 80 persen untuk dosis 1, serta persentase di tingkat lanjut usia (lansia) harus 60 persen. Jika hal tersebut belum cukup, maka Dinkes mesti mengejar angka tersebut agar vaksin usia anak SD dapat digelar.
“Saat ini capaian vaksin dosis 1 baru di angka 78,4 persen dan untuk lansia 47 persen,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat yang belum vaksin, untuk segera vaksin. Datangi gerai yang ada serta Puskesmas terdekat.
Sementara, Kadinkes Kota Padang, Feri Mulyani Hamid membenarkan hal itu serta menyampaikan saat ini Dinkes Kota Padang terus kebut target capaiannya dengan melaksanakan vaksin massal diberbagai lokasi. Masyarakat juga bisa datangi gerai Sumdarsin serta lokasi lainnya.
Ia mengatakan, Dinkes saat sekarang juga mengebut capaian bagi Lansia vaksinasinya. Untik kendala, tidak ditemukan. Namun, lansia sebagian mengidap penyakit bawaan. Tentu butuh waktu agar bisa diberikan vaksin.
“Kita mengimbau warga untuk tidak takut disuntik vaksin. Sebab dengan vaksin, imun tubuh akan bertambah dan penularan virus dapat dicegah. Ayo vaksin,” ajaknya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Padang, Mastilizal Aye meminta kepada Dinkes mengejar target yang diberikan dan bila warga takut berikan edukasi yang baik. “Dinkes mesti bergerak lagi. Jika perlu door to door,” ujar kader Gerindra ini.
Apabila masalah ditemukan usai menerima vaksin warganya, pelayanan tetap diberikan. Jangan lari dari tanggungjawab. Soal vaksin untuk anak-anak lanjutnya, DPRD mendukung dan mesti disosialisasikan sebelum digelar.
“Karena ini vaksin untuk anak-anak tentu perlu sosialisasi lebih lama dan mendalam. Orang tua dari siswa pun harus diberi edukasi jika vaksin itu perlu bagi anak kita. Sehingga jika nanti Kota Padang sudah diperbolehkan untuk melaksanakan vaksinasi anak-anak, maka Dinkes bisa bergeral langsung,” pungkas Aye. (ade)
