SAWAHLUNTO, METRO–Tim Bukit Asam Bycicle Community (BCC) Tanjung Enim kunjungi kota wisata Sawahlunto, untuk menikmati sekaligus mengeksplore spot-spot wisata sepeda yang unik, Selasa (22/12).
Kedatangan tim BCC dari Tanjung Enim ini dikomandoi Budi Hartono, Koordinator BCC Sutan Mudo disambut General Manajer (GM) PTBA Yulfaizon, Kadis Pariwisata Sawahlunto Nova Erizon dan Komunitas Sepeda ABC Sawahlunto.
Ketua Rombongan tim BCC Budi Hartono menjelaskan, kedatangan timnya untuk menimba ilmu tentang pengolahan lahan pasca tambang. Dimana latar belakang kota Sawahlunto sama dengan Tanjung Enim sebagai daerah tambang. “Dengan latar belakang yang sama tersebut, Sawahlunto telah lebih dulu mampu mengolah lahan tambang menjadi lahan potensial yaitu objek wisata yang mendatangkan income bagi masyarakat disekitarnya,” kata Budi.
Ditambahkannya untuk itu, dia mengajak timnya BCC untuk mengeksplore dan menjelajahi kota tua sampai ke puncak cemara dengan menggowes sepeda. Bergabung dengan komunitas sepeda ABC Sawahlunto menikmati spot-spot sepeda di sekitar Kota Sawahlunto. Menurutnya kedatangan ke kota Sawahlunto ini yang terakhir dari rangkaian kunjungannya.
”Kami ke Sumatera Barat sejak 18 Desember 2021 di Kabupaten 50 Kota, 19 Desember 2021 di Kabupaten Agam/Bukittinggi, 20 Desember 2021 di Padang dan terakhir 21 Fesember 2021 di Kota Tua Sawahlunto. Semoga perjalanan tim gowes BCC Tanjung Enim kali ini bisa menambah khasanah dalam pemanfaatan lahan pasca tambang kedepannya, dan juga bisa memotivasi kunjungan wisata di Kota Sawahlunto,” kata Budi.
Sementara koordinator tim BCC Tanjung Enim Sutan Mudo menyebutkan, kemajuan pariwisata selama ini yang dikombinasikan dengan olahraga bersepeda di Sumatera Barat ternyata dijadikan contoh didaerah lain. Begitu erat kaitan antara gowes dengan sepeda dan pariwisata, sebab dengan bersepeda dapat menyusuri objek wisata sambil menikmati alamnya. Wisata yang ramah lingkungan dan sehat.
Yulfaizon mengungkapkan memang kota Sawahlunto merupakan kota yang berubah menjadi kota wisata pasca tambang. Dimana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat nya maka disulaplah kota Sawahlunto dengan wisatanya.
“Kita manfaatkan lahan bekas tambang ini menjadi objek wisata yang mendatangkan nilai tambah, didukung penuh dari Pemko Sawahlunto, di mana sekarang Kota Sawahlunto telah menjadi World Ombilin Heritage dari Unesco. Diharapkan hal ini akan mengundang wisatawan mengunjungi kota ini dan menikmati objek-objek wisatanya. Dengan kedatangan tim BCC dari Tanjung Enim ini akan banyak lagi komunitas Bycicle lain yang datang dan juga komunitas-komunitas lainnya serta pengunjung wisata baik pribadi maupun kelompok dari wisata lokal dan wisata luar,” kata Budi. (pin)
