Puncak peringatan Hari Ibu ke-93 tingkat Kota Bukittinggi berlangsung semarak dan meriah. Kegiatan dilaksanakan dengan sejumlah penampilan baik kesenian, teater dan fashion show, di balairung rumah dinas wali kota, Kamis (16/12). Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bukittinggi, Tati Yasmarni menjelaskan, peringatan Hari Ibu ke-93 di Kota Bukittinggi juga disemarakkan dengan kegiatan bazar murah, makan bajamba dan sejumlah lomba. Dalam kegiatan ini, diserahkan hadiah bagi pemenang lomba tersebut.
“Kami berterimakasih atas dukungan walikota bersama ibu terhadap pemberdayaan perempuan di Bukittinggi. Bukittinggi telah ada sejumlah komunitas baik itu perempuan basiba dan sebagainya. Semoga organisasi perempuan di kota wisata terus bergerak. Sehingga pemberdayaan perempuan dapat terlaksana sesuai harapan kita,” ujar Tati.
Ketua Pembina Organisasi Perempuan Kota Bukittinggi Ny.Fiona Erman Safar, mengatakan Hari Ibu tahun ini mengambil tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Hal itu dimaksudkan meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui ekonomi dan kewirausahaan.
Melalui Hari Ibu ini, bagaimana para perempuan khususnya Kota Bukittinggi dapat diberdayakan dengan ekonomi dan kewirausahaan. Ibu adalah sosok yang luar biasa. Ia berperan ganda baik itu mengasuh anak, sebagai istri serta mencari nafkah. Ibu juga berperan mencegah perbuatan negatif bagi generasi muda,”ujar Fiona.
Sementara, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengungkapkan, para ibu sangat luar biasa. Para ibu harus berpengetahuan dan berbudi. Melalui seorang ibu, akan lahir calom pemimpin dan anak yang beradab dan sholeh. Ibu harus memberikan contoh yang baik kepada anaknya.
“Tantangan ibu hari ini bagaimana mendidik anak di tengah kemajuan teknologi informasi. Bukittinggi memiliki Sekolah Keluarga. Di mana, juga diajarkan cara mendidik anak yang baik,” ujar Erman.
Erman menambahkan Pemerintah Kota Bukittinggi membutuhkan dukungan kaum ibu. Apalagi, budaya LGBT sangat marak di Bukittinggi. Pemko juga ingin mencegah penyebaran HIV/AIDS.
“Saat ini, banyak ibu yang ditelantarkan keluarga terutama di Bukittinggi. Mereka ditelantarkan karena tidak bisa lagi beraktifitas normal. Kita akan mendirikan yayasan untuk mengurus ibu yang ditelantarkan anaknya,” ujar Erman Safar. (pry)
