DHARMASRAYA, METRO–Menjelang usia kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat ke 18 tahun pada 7 Januari 2022 nanti, sejumlah kado manis terus dipersembahkan oleh pemerintah daerah dan pusat melalui Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Wakil Bupati Dasril Panin Dt Labuan. Hal ini terlihat dari disetujuinya sejumlah mega proyek pembangunan infrastruktur dengan anggaran APBN yang diperkirakan mencapai Rp 20 Triliun. Masuknya anggaran besar dari pemerintah pusat untuk kabupaten Dharmasraya ini menjadi bukti sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pemerataan akses gunan menunjang perekonomian masyarakat.
Meskipun di tengah pandemi covid19, menyebabkan pembiayaan pembangunan infrastruktur tidak bisa dibebankan kepada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Sedangkan upaya pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan maupun infrastruktur skala prioritas lainnya harus terus dilanjutkan. Hal ini membuat pemerintah daerah terus mengupayakan bantuan pembiayaan anggaran oleh kementrian terkait atau melalui dana APBN. Tak tanggung-tanggung, kucuran pembiayaan anggaran APBN yang diberikan diperkirakan mencapai Rp 20 Triliun untuk sejumlah mega proyek infrastruktur di kabupaten Dharmasraya.
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat dikomfirmasi usai Lauching APKASI Otonom Expo 2022 di Medan Kamis (18/11) menyebutkan bahwa sejumlah ppembangunan infrastruktur di Dharmasraya telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo dan Kementerian “Alhamdulillah untuk pembangunan jalan tol Dharmasraya – Rengat telah disetuji oleh Mentri PUPR dan dibahas dalam restra untuk dilaksanakan pada tahun 2022,” ujar Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan “Pembangunan Tol Dharmasraya – Rengat ini diyakini mampu meningkatkan ekonomi di Sumatera Barat. Karena tidak hanya Dharmasraya yang bakal merasakan dampaknya, tetapi juga beberapa kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Barat, akan merasakan dampak positifnya.
Selain Kabupaten Dharmasraya, lanjutnya diperkirakan daerah lainnya di Sumatera Barat juga bakal turut merasakan dampak positif adanya tol Dharmasraya-Rengat tersebut. “Seperti bagi Kabupaten Sijunjung, Sawahlunto, Solok, Kota Solok, Solok Selatan dan Pesisir Selatan, bila daerah ini sudah terhubung dengan Solok Selatan, “ ujarnya Begitu juga dengan provinsi tetangga yakni Riau dan Jambi, juga bakalan merasakan dampaknya. “Jadi wilayah tengah Sumatera akan berdampak secara ekonomi dengan pembangunan feeder tol tersebut,” tegas Sutan Riska.
Dikatakannya adanya dukungan dari pemerintah pusat itu, adalah bentuk harapan dari masyarakat di Dharmasraya, agar segera adanya tol untuk memperlancar akses transportasi dari kabupaten dan kota sekitar. “Jadi kelancaran transportasi akan mempermudah daerah-daerah tersebut menjual hasil pertanian dan produk daerah lainnya,” ujar bupati dua periode ini.
Sutan Riska menjelaskan adapun panjang jalan untuk pembangunan tol Dharmasraya-Rengat itu sekitar 137 kilometer, dari Dharmasraya hingga ke Rengat (Inhu). Untuk melakukan pengerjaan jalan itu, diperkirakan membutuhkan biaya pembangunan sekitar Rp 130 miliar sampai Rp 150 miliar per kilometer. “Jadi biaya yang dibutuhkan itu berkisar Rp 19 triliun sampai Rp 20 triliun,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyambut baik usulan dari Pemda Dharmasraya dan Pemprov Riau agar pemerintah membangun jalan tol Rengat – Dharmasraya. Basuki mengatakan hal itu pada rapat koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Provinsi Riau secara virtual bersama Kemenko Maritim dan Investasi dan Pemprov Riau. “Usulan ini bagus, karena rute itu jalan keluar dari Sumbar untuk bisa terhubung ke Riau langsung, daripada lewat Pangkalan agak jauh,” ujarnya Rabu (28/7/2021).
Basuki mengakui proyek tol Rengat – Dharmasraya nantinya bisa menjadi penghubung Riau dengan Sumbar lewat jalan bebas hambatan. Pembangunan lainnya sambung Sutan Riska pembangunan saluran irigasi, pelebaran jalan nasional, lansdcape Islamic Center, pembangunan Rumah Gadang hingga akses tol Dharmasraya (Sumbar) – Rengat (Inhu Riau) juga telah disetujui oleh kementerian PUPR. “Kita juga telah mendapatkan bantuan pembangunan lenscape Islamic center, Pembangunan Rumah Gadang Terbesar di Indonesia disamping masjid Agung Dharmasraya yang bakal dimulai pada tahun 2022. Dan telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo melalui Mentri PUPR, Basuki Hadimuljono, “ ungkap Sutan Riska yang juga Ketua Umum APKASI tersebut.
Selain itu, lanjutnya kita juga telah mendapatkan persetujuan dan akan menerima bantuan dari kementrian untuk pembangunan Museum Candi di Dharmasraya melalui anggaran APBN tahun 2022. “Pendirian Museum Candi sangat positif. Keberadaannya juga akan mampu memberi efek bagi peningkatan pengunjung sehingga mampu memberikan pemasukan bagi pendapatan daerah serta peningkatan perekonomian masyarakat sekitar, “ ujar Sutan Riska yang juga Raja dari Kerajaan Koto Besar itu.
Selanjutnya, Kata Riska, kementrian PUPR juga telah menyetujui pelebaran jalan nasional di lintas Sumatra wilayah Kabupaten Dharmasraya sepanjang 4 kilometer. “InshaAllah, pelebaran jalan nasional sepanjang 4 Kilometer juga telah disetujui oleh Pak Mentri,” ujarnya Sutan Riska menyebutkan bahwa didapatkanya bantuan dana pusat ini merupakan berkat ikhtiar dan doa masyarakat kabupaten Dharmasraya. “Ini bentuk ikhtiar kita melalui pemerintah daerah dan tentunya berkat doa masyarakat Dharmasraya. Karena niat kita untuk menjadikan Dharmasraya yang maju mandiri dan berbudaya,” Bupati Sutan Riska juga mengharapkan dukungan penuh masyarakat agar pembangunan infrastruktur melalui dana pusat ini dapat kita selesaikan dengan baik. “Untuk itu, mohon dukungan masyarakat, DPRD, termasuk tokoh tokoh serta ninik mamak. Apabila kita semua bersatu, saya yakin mimpi mimpi baik kita untuk Dharmasraya bisa menjadi kenyataan. Mari bersama kita kuatkan niat untuk memajukan Dharmasraya, semoga ke depan jauh lebih baik lagi, “ pungkasnya (gus)
















