PASAMAN, METRO–Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasaman Drs. Mara Ondak membuka kegiatan Rapat Kordinasi Pembangunan (Rakorbang) dengan menghadirkan seluruh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) se Sumatera Barat. Rakorbang tersebut dilaksanakan di Auala Lantai III Kantor Bupati Pasaman dan dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 15 hingga 18 November 2021. Selasa (17/11).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepada Badan (Kaban) Bappeda Sumatera Barat Dedi Iswandi ST. MM dan seluruh Kepala Bappeda se Sumatera Barat. Kegiatan tersebut mengangkat tema” Sektor pertanian dan penanganan Stunting pada RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2021-2026.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pasaman Drs. Mara Ondak menyebutkan sektor pertanian menjadi program prioritas bagi Pasaman hal tersebut terkait mata pencarian masyarakat sebahagian besar bersumber dari pertanian.
Atas nama Pemda Pasaman mengucapkan terima kasih yang tepah dipercayakan sebagai tuan rumah Rakorbang tingkat Sumatera Barat hal tersebut tentunya akan menjadi momentum besar bagi tumbuhnya sektor pertanian Kabupaten Pasaman.
Sementara itu Kepala Bappeda Sumatera Barat Dedi Iswandi menyebutkan bahwa pencapaian indikator makro dan indikator kinerja RPJMD Provinsi Sumatera Barat cukup besar.
Salah satu contoh adalah pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ditargetkan sebesar 3,40 persen, angka tersebut merupakan agregasi masing-masing daerah untuk mencapai angka tersebut perlu kerja keras dari segala pihak apalagi disaat vandemi saat ini.
Dedi menambahkan sampai triwulan ll tahun 2021 sektor pertanian masih mendominasi perekonomian Sumatera Barat dengan kontribusi sebesar 21.62 persen dari produksi regional domestik bruto (PRDB) untuk penyerapan tenaga kerja disektor ini sekitar 50 persen dari angkatan kerja yang mempunyai pekerjaan dilihat dari kedua angka tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan tenaga kerja disektor pertanian relatif rendah dibandingkan dari sektor lainnya.
Diantara permasalahan saat ini yang dihadapi yakni kesediaan lahan terbatas hal ini tentu tidak dapat dinikmati petani tersebut. Ditambah sumber daya manusia yang terbatas sehingga kualitas dan inovasi pengolahan lahan tidak maksimal.
Terkait hal itu Pemerintah Sumatera Barat menerapkan program unggulan salah satunya dinamakan Program Sumbar Sejahtera yang menyangkut sektor pertanian diantaranya meningkatkan pendapatan petani dan nelayan serta mengalokasikan 10 persen angggaran Provinsi Sumatera Barat. (mir)
