PADANGPARIAMAN, METRO – Hanyut di sungai dekat rumahnya, Niko Mayfernandes (11), siswa kelas 5 SD, warga Korong Durian Bukue, Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Padangpariaman, Minggu (28/10) sekitar pukul 09.05 WIB ditemukan tewas. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari lokasi hanyutnya.
Setelah ditemukan petugas BPBD, Basarnas, TNI dan Polri serta masyarakat setempat, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk diambil visum oleh tim medis Puskesmas setempat. Hingga berita ini diturunkan, kasus korban ditemukan dalam sungai dengan kondisi meninggal dunia telah ditangani jajaran Polres Pariaman untuk proses lebih jauhnya.
Kepala BPBD Padangpariaman Budi Mulya serta staf TRC BPBD Zulzaldi dan Kapolres Pariaman melalui Kasubag Humas Polres Pariaman AKP Sumiarti mengakui kasus tersebut. “Sekarang korban telah disemayamkan di rumah duka untuk dimakamkan di pekuburan kaumnya. Namun demikian saksi-saksi telah diambil keterangan untuk proses lebih jauhnya,” ungkapnya.
Katanya, kasus korban hanyut dibawa air sungai dekat rumahnya berawal saat Niko pergi mandi-mandi dengan teman-temannya berempat orang. Namun, korban tidak bisa berenang, sehingga korban saat mandi-mandi tersebut dibawa aliran sungai. Awalnya, korban sempat ditolong teman-temannya, namun terlepas kembali hingga hilang dibawa arus sungai.
Melihat kondisi demikian, teman-teman korban melaporkan ke masyarakat dan diteruskan ke pihak kepolisian dan BPBD Padangpariman. Akhirnya, petugas melakukan pencarian bersama Polri, TNI, masyarakat. Namun, korban yang hanyut Sabtu (27/10) sekitar pukul 15.00 WIB tidak berhasil ditemukan, apalagi kondisi telah malam hari.
Pencarian dilanjutkan pada pagi hari Minggu (28/10) dan akhirnya korban ditemukan tidak jauh dari lokasi hanyutnya sekitar pukul 09.05 WIB. Setelah ditemukan korban langsung dibawa ke rumah duka untuk proses lebih jauh, seperti pengambilan visum. Selanjutnya, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
”Proses lebih jauh kasus korban ditemukan dalam aliran sungai setelah dibawa arus sungai sampai sekarang masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Namun, dari hasil tim medis puskesmas setempat tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh murid kelas SD tersebut. Meski begitu polisi masing melakukan pemeriksaan lebih jauhnya,” tandasnya. (efa)











