AIA PACAH, METRO–Dari tujuh kantor lurah yang ada di Kecamatan Lubukkilangan (Luki), sebanyak 5 unit kantor masih belum representative untuk melakukan pelayanan untuk masyarakat. Tidak hanya itu, status tanah dari kantor pemerintahan itu juga tidak jelas.
Tidak hanya kantor lurah, pelayanan Puskesmas juga tidak maksimal karena tempat yang terbatas. Lima unit kantor kelurahan tersebut adalah, Kelurahan Koto Lalang, Baringin, Tarantang, Batu Gadang dan Indarung.
“Statusnya masih menumpang. Pihak kelurahan juga sudah mengusulkan untuk dibangun bangunan yang representatif. Namun lahan tak ada. Kita masih berusaha mencari lahan, karena kalau dibiarkan terus, pelayanan terhadap masyarakat tidak maksimal,” sebut Camat Lubukkilangan Elfian Putra Ifadi, Jumat (29/10).
Begitu juga dengan keberadaan puskesmas. Saat ini baru ada satu Puskesmas di Luki, yakni Puskesmas Lubukkilangan. Karena ledakan pengunjung, pelayanan puskesmas sampai memanfaatkan kantor KAN bahkan rumah dinas kepala Puskesmas sendiri dijadikan tempat pelayanan.
“Yang berobat banyak, puskesmaa cuma satu, sempit pula,” sebutnya lagi.
Rencannya akan dibangun tambahan puskesmas agar pelayanan kesehatan masyarakat tidak terganggu. Namun lagi-lagi terkendala lahan. “Lahannya tak ada. Serba susah kita jadinya,” sebut Elfian lagi.
Kepala Dinas Pertanahan Kota Padang, Raju Mindropa mengatakan, mengusulan pengadaan tanah untuk kantor lurah atau puskesmas, bisa diusulkan pihak kecamatan langsung melalui renstranya. tanahnya harus dibeli dengan APBD.
Namun jika pihak kecamatan meminta kepada Dinas Pertanahan soal tanah fasum milik Pemko, pihaknya bisa mencarikan. “Kita punya datanya, kalau pak camatnya minta, bisa kita kasih data-data tanah Pemko yang ada di kecamatan tersebut,” sebut Raju. (tin)
