PURUS, METRO–Tukang palak kembali bikin ulah di kawasan Pantai Padang. Karena tak kunjung mendapat uang, si pemalak mengusir pengunjung pantai. Akibatnya, terjadi bakuhantam antara si pengunjung dan tukang palak. Aksi pemalakan ini sudah viral pemberitaannya sejak Sabtu (23/10) malam.
Peristiwa pemalakan terjadi di kawasan Pantai Purus, Sabtu (23/10). Tepatnya di depan toilet umum. Korban bernama Joni (35) menceritakan, awalnya dia sedang bermain pasir bersama anaknya. Tiba-tiba datang seorang pria yang mengaku petugas parkir dan meminta uang parkir.
“Saya jawab, nanti sebentar lagi saya bayar, saya kan baru datang, saya lagi main sama anak,” ucap Joni.
Namun, menurut Joni, pria tersebut tidak terima. Sambil berkata-kata kasar, pria itu memaksa minta bayaran uang parkir dan mengancam akan mengusir Joni jika tidak mau membayarnya.
“Bayar parkir atau barangkek dari sini. Saya mau setoran, sudah jam berapa hari ini,” ujar Joni mengulangi kata-kata oknum pemalak itu.
Mendengar kata-kata yang tidak pantas dari pria tersebut, Joni mendekatinya dan menanyakan identitas sebagai petugas parkir. Namun yang terjadi si pria malah naik pitam.
Joni balik mengatakan akan melaporkan perbuatannya pada dinas terkait dan penanggung jawab parkir area Pantai Purus Padang.
Pada saat itulah terjadi perkelahian antara keduanya dan beruntung sejumlah pengunjung segera datang menengahi perseteruan tersebut.
Seorang petugas parkir yang enggan disebutkan namanya, mengatakan pria tersebut memang sering berseliweran di kawasan Pantai Padang dan meminta uang pada pengunjung. “Dia itu warga Purus III, sering tawuran juga, bikin resah di sini,” tutur dia.
Berharap Perhatian Pemko
Salah satu saksi mata Armen (55) mengaku sangat terganggu dengan keberadaan tukang palak di Pantai Padang. Sebab, tidak hanya mengalami hal yang sama, ia juga sering melihat pengunjung dipalak oleh preman di kawasan pantai.
“Ini sangat merusak citra objek wisata pantai, orang-orang seperti ini harus diberi efek jera, jangan hanya ditangkap, dibina, tidak akan mempan. Bahkan setelah keluar dari penjara mereka makin sombong,” katanya.
Dia berharap hal ini menjadi perhatian serius Pemko Padang dan instansi yang bertanggung jawab terhadap parkir. “Kita ingin bersantai dengan keluarga di pantai tanpa gangguan pemalak,” harapnya.
Pengunjung lainnya, Rina yang berada di lokasi kejadian saat itu, bahwa oknum pemalak langsung memperlihatkan arogannya pada pengunjung ketika minta bayaran parkir.
“Saya melihat yang ngaku petugas parkir mendorong abang itu duluan dan berkata kasar,” terangnya.
Rina mengaku kejadian serupa pernah dialaminya, bahkan lebih dari sekali. Modus oknum pemalak beragam, ada yang memaksa pengunjung membeli minuman yang ditawarkan dengan cara memaksa dan harga yang tidak wajar.
“Saya sudah lebih dari tiga kali mengalaminya, kadang kita bawa keluarga dari luar kota, mau dilawan gak enak juga terpaksa dibayar saja,” ujarnya.
Rina berharap ada petugas jaga yang aktif mengontrol agar para pengunjung aman dan nyaman untuk datang ke pantai Padang.
Raju Mindrova:
Z Sedang Dicari
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Raju Mindrova mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Padang Barat dan Koramil untuk mencari pelaku, karena pelaku bukan petugas parkir resmi. Namun hingga Minggu sore kemarin pelaku tidak ditemukan dirumahnya.
“Inisialnya Z. Pas dicari dirumahnya, dia tak ada. Sampai sekarang, petugas Padang Barat dan Koramil masih melakukan pencarian,” sebut Raju. Pelaku menurut Raju adalah warga Purus. Saat ini rumah dan identitasnya sudah dikantongi petugas.
Kejadian ini, kata Raju sudah dua kali terjadi di bulan Oktober. Sebelumnya, pada 6 Oktober juga terjadi pemalakan terhadap pengunjung. Namun pelakunya sudah ditangkap.
Ke depan, kata dia, Dinas Pariwisata sudah melakukan rapat koordinasi dengan Koramil dan unsur Muspika setempat untuk lebih meningkatkan pengamanan terhadap pengunjung. Karena selama ini yang mengelola parkir di Pantai Padang adalah petugas di bawah koordinasi unsur Muspika.
Nantinya, petugas parkir juga sekaligus bertindak sebagai petugas keamanan di kawasan pantai. Petugas akan dilengkapi identitas yang jelas. Nantinya juga akan dibuat baliho yang memuat tulisan, bahwa jika tidak ada petugas parkir resmi, parkir di Pantai Padang gratis. Petugas parkir resmi dilengkapi dengan paning dan seragam.
Selain itu, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Satpol PP untuk menempatkan petugas di sana. Semua dengan pengamanan yang ketat, oknum masyarakat yang mencoba memeras pengunjung, akan berfikir ulang. (tin)
