JAKARTA, METRO–Honorer dibayang-bayangi ketakutan menjelang pengumuman kelulusan PPPK guru tahap I. Mereka khawatir daftar kelulusan bisa diutak-atik oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan guru honorer yang sebenarnya lulus malah gagal menjadi ASN.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku Ketua Panselnas CASN 2021 Bima Haria Wibisana pun merespons persoalan itu.
Dia menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan nama. “Enggak akan berubah-ubah namanya, kan, sudah ada di sistem BKN,” kata Bima Haria Wibisana kepada JPNN.com, Rabu (6/10).
Dia menjelaskan data kelulusan PPPK guru tahap I akan diserahkan kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bila aturan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPAN-RB) terbaru sudah ada.
Selanjutnya, kata Bima, tinggal diumumkan Kemendikbudristek. Apabila ada kekhawatiran peserta bahwa daftar kelulusan itu akan diubah Pemda, Bima memastikan tidak akan bisa.
Sebab, setiap instansi tinggal mengumumkan saja daftar kelulusan yang sudah diolah Panselnas. Baca Juga: 4 Fakta Keberpihakan Pemerintah kepada Guru Honorer Peserta Tes PPPK 2021 “Pengumumannya transparan bagaimana bisa diubah-ubah. Kalau data yang diumumkan berbeda dengan hasil olahan Panselnas, ya tidak bisa diproses NI PPPK-nya,” tutur Bima.
Dia pun meminta para peserta tes PPPK guru tahap I untuk bersabar menunggu pengumuman, sembari menyiapkan diri menghadapi seleksi berikutnya apabila nanti dinyatakan tidak lulus.
Sebelumnya, Plt Karo Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendibudristek Anang Ristanto mengatakan pengumuman kelulusan PPPK guru tahap I akan dilakukan Jumat 8 Oktober dan disiarkan secara langsung lewat kanal Kemendikbudristek di YouTube, pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB.
Selain itu, para peserta tes PPPK guru tahap I bisa mengecek hasil kelulusannya di portal gurupppk. kemdikbud.go.id. Dia menjelaskan pengumuman dilakukan setelah Kemendikbudristek bersama BKN melaksanakan seleksi PPPK guru tahap I pada 13 sampai 18 September. (esy/jpnn)
