SIJUNJUNG, METRO–Seorang oknum anggota dewan di Sijunjung ramai diperbincangkan gara-gara diduga selingkuh. Desas-desusnya, dia tertangkap basah oleh suami selingkuhannya sedang berada di sebuah hotel ternama di Kota Sawahlunto.
Isu tidak sedap yang sedang menerpa wakil rakyat di Sijunjung ini begitu cepat beredar. Bahkan di media sosial pun jadi cemoohan para netizen. Dia dikabarkan berselingkuh dengan salah seorang pegawai THL (tenaga harian lepas) atau honorer di lingkungan Pemkab Sijunjung.
Informasi yang beredar, oknum anggota DPRD Sijunjung itu berinisial “BK”, berasal dari Partai Demokrat. Selain itu, yang bersangkutan kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sijunjung.
Dikabarkan oknum anggota DPRD Sijunjung itu tertangkap di sebuah hotel di Kota Sawahlunto. Saat hendak masuk ke dalam hotel bersama seorang wanita yang juga merupakan pegawai THL di Pemda Sijunjung.
Ironisnya, penggerebekan itu dilakukan langsung suami THL, yang sebelumnya telah curiga dan membuntuti keduanya hingga ke hotel. Setelah sempat terjadi cek-cok antar kedua belah pihak saat hendak memasuki hotel, akhirnya sang wanita pun meninggalkan hotel dan pergi dengan suaminya dan meninggalkan “BK” di hotel tersebut, Minggu (3/10).
Informasi menyebar dengan cepat, meskipun tidak terjadi di Kabupaten Sijunjung, kabar itupun menjadi isu hangat di tengah masyarakat baik di Kabupaten Sijunjung maupun Kota Sawahlunto.
Informasi perselingkuhan tersebut juga diunggah akun Instagram @kaba.kampuang_. IG tersebut memposting tangkapan layar media online sembari menuliskan narasi, “Berita terbongkarnya perselingkuhan diduga pimpinan DPRD Kabupaten Sijunjung dengan perempuan istri orang lain di sebuah hotel ternama di Kota Sawahlunto”.
Narasi yang dilansir akun IG tersebut dari salah satu media online juga menyebutkan, keduanya belum sempat melakukan “hubungan” karena keburu kepergok suami si perempuan. Tidak diketahui bagaimana detik-detik peristiwa penggerebekan suami itu terjadi. Namun, menurut saksi karyawan hotel, sang istri tampak marah-marah kemudian pergi meninggalkan hotel bersama pria tua tersebut.
Disebutkan juga keterangan pihak pengelola hotel, bahwa pasangan itu datang dengan mobil Pajero Sport berwarna putih plat hitam hitam nomor BA 1126 BS. Belakangan diketahui mobil itu merupakan kendaraan dinas Pimpinan DPRD Sijunjung.
“Menurut pihak hotel, mereka sudah mengambil kunci kamar dari meja resepsionis. Hanya saja, mereka belum melakukan pembayaran sewa kamar dan meninggalkan foto kopi KTP. Menurut pengelola, mereka bukan tamu hotel sebab belum ada pembayaran sewa kamar tapi sudah pergi begitu saja,” terang narasi unggahan tersebut.
Terkait hal itu, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Sijunjung, H Liswandi SE mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan secara resmi terkait kejadian tersebut.
“Kita di partai belum mendapat laporan resmi terkait kejadian itu, baik dari pihak yang bersangkutan maupun pihak lainnya. Namun, informasi terkait hal itu memang ada beberapa pihak yang telah menanyakan, termasuk dari sejumlah wartawan yang mengkonfirmasi,” tutur Liswandi, Minggu (3/10).
Dengan demikian, pihaknya selaku Ketua DPC Demokrat Sijunjung belum bisa memberikan kesimpulan. “Tentunya kita pastikan dulu informasinya, termasuk menunggu adanya laporan dari pihak yang bersangkutan kepada partai untuk bisa kita tindaklanjuti di internal partai,” ungkapnya .
Guna mencari tahu kebenaran informasi, koran ini ini mencoba menelusurinya. Termasuk melakukan konfirmasi kepada “BK” selaku anggota DPRD Sijunjung yang bersangkutan.
Dalam keterangan itu, pihaknya membantah bahwa isu tersebut tidak benar adanya dan mengatakan, kalau isu tersebut sengaja diciptakan sebagai bentuk persaingan politik.
“Itu tidak benar. Saya tidak tahu hal tersebut, itu fitnah yang ditujukan kepada saya. Mungkin saja ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan ataupun persaingan politik terhadap saya,” kata “BK” saat dikonfirmasi pada Senin (4/10).
Selain itu pihaknya juga telah memberikan penjelasan kepada sekretariat DPRD Sijunjung. “Saya juga sudah sampaikan hal itu kepada sekretariat DPRD, agar bisa memberikan penjelasan nantinya di lingkungan sekretariat,” sebut “BK”.
Meski demikian, pihaknya menyatakan bahwa tidak akan melakukan upaya penuntutan apapun atas isu yang beredar terhadap dirinya. “Walaupun saya difitnah, saya tidak akan melakukan upaya penuntutan ataupun membalas dendam kepada pihak yang telah memfitnah saya, biarlah ini menjadi pelajaran nantinya,” ujar “BK”. (ndo)
