PDG.PARIAMAN, METRO–Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Yutiardi Rivai menyatakan pentingnya strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting“Karena itulah sekarang kita bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang melaksanakan kegiatan persamaan persepsi strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting,” kata Yutiardi Rivai, kemarin. Acara persamaan persepsi strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting ini langsung ia yang membukanya.
Yutiardy Rivai menyatakan Padangpariaman menjadi salah satu lokus peneltian dan pendampingan dalam merubah perilaku masyarakat agar pengentasan stunting dilaksanakan dengan baik, sehingga diperlukannya percepatan pencegahan stunting ini.
Sementara Direktur Pusat Pengembangan Kesehatan Global Unand juga selaku ketua tim pelaksanaan FKM Unand Denas Symond mengatakan percepatan pencegahan stunting memerlukan intervensi terpadu, yang mencakup intervensi spesifik dan sensitive, secara simultan dan berkelanjutan.
Katanya, penyelenggaraan intervensi terpadu yang melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak, serta pencegahan stunting.
Ia juga menambahkan upaya pencegahan stunting salah satunya dilakukan dengan strategi komunikasi perubahan perilaku.
Komunikasi perubahan perilaku ditujukan untuk masalah komunikasi yang penting tapi tidak urgent, membutuhkan proses dan waktu untuk perubahan. Penurunan Stunting merupakan masalah jangka panjang. “Karena itu, perubahan perilaku-perilaku kunci harus bersifat berkelanjutan dan menetap oleh karenanya perlu waktu untuk mengubah perilaku masyarakat,” ujarnya.
Kemudian katanya, tujuan komunikasi perubahan perilaku pencegahan Stunting bukan sekedar pengayaan pemikiran, kognitif dan konseptual.
Dikatakan, fokus melakukan komunikasi agar sasaran minum tablet tambah darah selama kehamilan, melakukan IMD dan memberikan ASI saja, makan makanan bergizi seimbang, cuci tangan pakai sabun, BAB di WC/ jamban aman.“Kita harus lebih bijak dalam memilih informasi apa yang akan kita berikan, sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi,” terangnya
Hal yang tidak kalah penting jelasnya, dalam upaya pencegahan stunting adalah pola asuh. Pola asuh adalah cara terbaik yang ditempuh untuk melakukan pembimbingan atau pendidikan. Pada pola asuh gizi maka pembimbingannya atau pendidikannya adalah tentang upaya pemenuhan gizi. Kesalahan pola asuh akan berakibat pada kurang terpenuhinya gizi sehingga pertumbuhan dan perkembangan tidak optimal. “Pola asuh gizi, pengetahuan, sikap dan perilaku makan dapat mempengaruhi pemenuhan gizi dari makanan yang dikonsumsi,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, persepsi terhadap hubungan makanan dan kesehatan, bagaimana makanan yang dikonsumsi bisa membuat sehat atau malah menjadikan sakit jika porsi dan pemilihan jenisnya tidak tepat. Adanya norma agama dan kebudayaan membuat kita memilih makanan tertentu untuk boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. Adanya keyakinan jika mengkonsumsi jenis pangan tertentu bisa meningkatkan kekuatan atau malah menyebabkan mala petaka. “Respon orang tua pada anak, kapan anak lapar, makanan apa yang diinginkan anak, berapa porsi yang harus diberikan, jenis pangan apa yang harus dipilih, bagaimana jika anak menolak makan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Padangpariaman disusun berdasarkan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh sasaran 1.000 HPK. Masalah tersebut dianalisa penyebabnya, kemudian dirumuskan informasi apa yang akan diberikan, siapa sasarannya, saluran media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dirasa penting untuk menjadi alternatif percepatan penurunan Stunting. Penyampaian informasi atau pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi, serta pemilihan media dan metode yang tepat sesuai sasaran, diharapkan dapat mempercepat penanganan dan penurunan Stunting. “Demi suksesnya penyusunan pedoman strategi komunikasi perubahan perilaku publik dan keluarga dalam intervensi gizi terintegrasi untuk anak stunting di Kabupaten Padangpariaman perlunya komitmen penuh untuk pelaksanaan selanjutnya dan suksesnya program ini,” ujarnya mengakhiri.(efa)
