JAKARTA, METRO–PermataBank kembali menggelar acara Wholistic Wealth terbesar di Indonesia, Wealth Wisdom 2021 “Wellness to Wealth”, pada 17-18 September 2021. Di tahun ke-7 penyelenggaraannya, PermataBank mengangkat tema Wellness to Wealth untuk mengajak masyarakat bangkit dan optimis dalam menggali potensi diri untuk tetap mengejar aspirasi mereka.
Diadakan secara virtual, perhelatan ini akan menghadirkan 24 kelas inspiratif dengan lebih dari 50 pembicara dari berbagai latar belakang serta rangkaian kegiatan menarik yang dapat diikuti masyarakat secara gratis.
Tema Wellness to Wealth dihadirkan untuk memberikan rangkaian pengalaman wholistic wealth dalam upaya menuju finansial yang kuat.
Hal itu dibuktikan dengan kelas-kelas yang tidak hanya mencakup kekayaan (wealth) saja, namun juga kelas-kelas yang memberikan ilmu mengenai kegembiraan (joy), kesehatan (health), dan ketenangan diri (mindfulness). Semua menjadi kesatuan yang saling melengkapi, karena PermataBank mempercayai bahwa kualitas hidup yang seimbang menjadi fondasi makna kekayaan yang sesungguhnya.
Adanya pembatasan aktivitas luar ruang membuat masyarakat semakin terbiasa dengan teknologi. Digitalisasi hampir dapat dirasakan di seluruh lini kehidupan dan mempengaruhi cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, berbelanja, hingga mencari hiburan.
Meski perubahan ini berdampak positif pada optimalisasi teknologi, peningkatan adopsi digital juga menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang disebut digital fatigue. Rilis dari Ernst & Young melaporkan adanya kaitan kecemasan dengan adopsi digital ini.
Hampir 50% responden dalam survei tersebut merasa khawatir dengan dampak internet terhadap kondisi psikologis mereka. Laporan senada juga diungkapkan dalam 2021 Connectivity and Mobile Trends Survey oleh Deloitte yang menemukan bahwa sepertiga responden merasa kewalahan dengan perangkat dan layanan digital yang perlu mereka atur.
Direktur Retail Banking PermataBank, Djumariah Tenteram, mengatakan, Di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, masyarakat dituntut beradaptasi dengan kebiasaan baru dan lebih terhubung secara digital. Perubahan ini tentu membawa dampak positif terhadap kemajuan teknologi. Namun, di lain sisi juga mengakibatkan peningkatan level stres di masyarakat yang masih belajar untuk memahami hal-hal baru di sekitarnya.
Hal ini turut berpengaruh terhadap penurunan esensial kekayaan yang sesungguhnya. Melalui Wealth Wisdom, PermataBank berkomitmen untuk terus memberikan edukasi literasi dan inklusi keuangan serta mengajak masyarakat untuk bangkit dan optimis menggali potensi diri dan kembali mengejar aspirasi.
“Mengangkat tema Wellness to Wealth, kami berupaya memberikan wawasan, ide, dan perspektif segar kepada masyarakat untuk dapat lebih memaknai esensi wealth yang sesungguhnya dengan menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan. PermataBank percaya kualitas hidup yang seimbang adalah makna kekayaan sesungguhnya.” Ungkapnya.(rel)
