PARIAMAN, METRO–Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) Kota Pariaman, kemarin, gelar pelatihan enumerator dan supervisor study penilaian risiko kesehatan lingkungan atau dikenal dengan Environmental Health Risk Assessment (EHRA).
“Study EHRA adalah sebuah survey partisipatif di Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Study EHRA penting dilakukan karena pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat,” ungkap Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah Bappeda Kota Pariaman, Rika Satya Ningsih, kemarin.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa selama ini ketersediaan data sanitasi dan higinitas sangat terbatas, tidak terpusat dan tersebar diberbagai kantor, sehingga diharapkan Study EHRA ini akan menghasilkan data yang representative, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk perencanaan sanitasi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan sampai ke tingkat Kota Pariaman.
“Sehubungan dengan percepatan pembangunan sanitasi di Kota Pariaman, maka Pemerintah Kota Pariaman melalui Bappeda Kota Pariaman menyelenggarakan Study EHRA atau Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan, dimana diawali dengan Pembekalan tim Study EHRA yang telah dilaksanakan pada bulan Juli 2021 lalu, dan saat ini dilanjutkan dengan pelatihan bagi Enumerator dan Supervisor Study EHRA,” ujarnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Enumerator terhadap konsep EHRA, memahami kuesioner dan melakukan pengumpulan data dalam studi EHRA.
“Enumerator dalam studi EHRA ini adalah anggota kader kesehatan lingkungan dari desa/kelurahan yang ada di Kota Pariaman, ditambah dengan Saniatrian dari Puskesmas di Kota Pariaman,” jelasnya.
Salah satu keberhasilan Study EHRA ada pada peran Enumerator dan Supervisor, sejauhmana Enumerator mengumpulkan data yang akurat dilapangan serta kemampuan Supervisor melakukan pengecekan kevalidan hasil data yang terkumpul dan memberikan laporan tentang hasil Study EHRA ke Tim Pelaksana Penyusunan Dokumen Study EHRA Kota Pariaman.
“Oleh karena itu saya berharap, agar para Enumerator dan Supervisor Study EHRA yang hadir pada kesempatan ini, untuk mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelatihan ini, sehingga Enumerator dan Supervisor yang terlatih ini mampu melakukan pendataan secara maksimal di lapangan,” tutupnya.
Adapun Narasumber yang didatangkan adalah Sugeng Riyanto dan Wibawadi Murdiwono yang berasal dari Tim Percepatan Fasilitasi Provinsi Sumatera Barat, dan dari Bappeda Kota Pariaman sendiri. (efa)


















