Pemko Pariaman dibawah pimpinan Walikota Pariaman H Genius Umar dan Wakilnya, Mardison Mahyuddin komitmen dalam mempersiapan generasi muda bangsa sehat masa depat. Setiap desa se Kota Pariaman digalahkan berbagai penyuluhan dalam persiapan generasi muda bangsa tersebut. Buktinya, Desa Marunggi, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, kemarin, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melalui UPTD adakan penyuluhan ibu dan anak dalam kegiatan kelas ibu dan balita. Kegiatan penyuluhan melibatkan peserta dari para ibu yang mempunyai anak rentang usia 0-5 tahun, di Mushalla Surau Lenggek, Desa Marunggi.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar, yang ikut datang meninjau kegiatan tersebut mengatakan dengan diadakan kelas ibu balita ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. “Manfaatkanlah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, jangan malu untuk bertanya nantinya kepada narasumber, karena hal ini mampu menghasilkan pola hidup dalam tata cara proses kehamilan hingga proses pemenuhan kebutuhan gizi terhadap anak sebagai generasi harapan bangsa,” ujar Genius.

Hal senada juga diungkapkan Ketua TP-PKK Kota Pariaman, Ny. Lucy Genius, yang ikut hadir memberikan penyuluhan di desa tersebut. “Kegiatan ini sangat penting sekali dilaksanakan, mengingat saat ini juga dalam pandemic covid-19, yang apabila kita tidak memperhatikan asupan dan kebutuhan gizi anak, akan berdampak buruk bagi perkembangan anak itu sendiri nantinya,” ujar Ny. Lucy.
Bahkan, sambung Ny. Lucy, hal terburuk berdampak ke anak yakni si anak akan menderita gizi buruk dan pelemahan terhadap kecerdasan anak. Ny. Lucy menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menambah kesadaran pemberian ASI secara eksklusif, menambah pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi, menambah pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada Balita. Sehingga tewujut generasi yang cerdas untuk melanjutkan tongkat estapet pembangun di Kota Pariaman. “Serta menambah kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi perkembangan Balita dan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan perawatan balita,” ungkapnya.
Semoga nantinya, harap Ny. Lucy, dengan giatnya kita lakukan kegiatan ini mampu mengurangi dan menghapus jumlah anak penderita gizi buruk di Kota Pariaman.
Kemudian dalam menunjang kegiatan tersebut Ny Lucyanel Genius sebagai bunda PAUD Kota Pariaman mengungkapkan bahwa anak usia dini merupakan penerus generasi berkualitas Indonesia dimasa yang akan datang. “Kita menyiapkan generasi yang hebat mulai dari anak usia dini, dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, sampai mereka remaja, sehingga anak anak kita nantinya menjadi generasi yang cerdas, berkarakter dan berdaya saing,” ujarnya.
Ny. Lucyanel Genius yang berprofesi sebagai dokter ini juga mengungkapkan agar anak-anak harus dilengkapi dengan fisik yang sehat dengan memberikan asupan gizi yang cukup, sehingga juga dapat menekan angka stunting. “Diperlukan peran semua pihak untuk menciptakan generasi emas Indonesia, dan juga peran stakeholder terkait, agar dapat mengalokasikan dana untuk program Bunda PAUD, di daerah nya masing-masing, sesuai arahan pak Gubernur Sumatera Barat,” ujarnya.
Istri wali Kota Pariaman ini juga mengungkapkan bahwa anak usia dini merupakan penerus generasi berkualitas Indonesia dimasa yang akan datang. “Kita menyiapkan generasi yang hebat mulai dari anak usia dini, dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, sampai mereka remaja, sehingga anak anak kita nantinya menjadi generasi yang cerdas, berkarakter dan berdaya saing,” ujarnya.
Ny. Lucyanel Genius yang berprofesi sebagai dokter ini juga mengungkapkan agar anak-anak harus dilengkapi dengan fisik yang sehat dengan memberikan asupan gizi yang cukup, sehingga juga dapat menekan angka stunting. “Diperlukan peran semua pihak untuk menciptakan generasi emas Indonesia, dan juga peran stakeholder terkait, agar dapat mengalokasikan dana untuk program Bunda PAUD, di daerah nya masing-masing, sesuai arahan pak Gubernur Sumatera Barat,” ujarnya.
Terpisah Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) K.H. Ma’ruf Amin, meminta kepada berbagai pihak yang terkait agar segera menyusun rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting, dengan bertumpu pada 5 pilar, yaitu komitmen politik dan kepemimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat sampai daerah dan masyarakat, ketahanan pangan dan gizi, serta monitoring dan evaluasi, sebagaimana telah diamanatkan dalam Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Wapres RI mengatakan bahwa selama tujuh tahun terakhir, pemerintah telah berhasil menurunkan prevalensi stunting di Indonesia dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 27,7 persen pada 2019. Saat ini, pemerintah tengah berupaya mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada akhir 2024. Itulah sebabnya Wapres RI meminta kepada berbagai pihakyang terkait agar segera menyusun rencana aksi tersebut untuk target yang diinginkan.
Wapres berharap rencana aksi nasional ini harus dapat mendorong dan menguatkan konvergensi antar program yang selama ini sudah berjalan dan dilaksanakan oleh berbagai kementerian dan lembaga, oleh karena itu, rencana aksi nasional harus disusun dan disepakati bersama antar kementerian dan lembaga, didiskusikan bersama pakar dan pemangku kepentingan lainnya, serta disosialisasikan kepada para pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Konvergensi berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting menjadi kata kunci untuk memastikan program-program intervensi dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal sehingga berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting,” jelasnya.
“Untuk itu kerja kolaborasi adalah kuncinya, karena intervensi percepatan penurunan stunting, baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif, merupakan bagian program/kegiatan pada kementerian dan lembaga sesuai dengan tupoksinya masing-masing, bahkan Pemerintah Daerah tingkat I, tingkat II sampai pemerintahan desa juga memiliki berbagai program atau kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting.Dengan demikian intervensi yang sifatnya multi sektor dan multi government level tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa kerja kolaborasi,” ujarnya.
Terkait hal tersebut diatas Walikota Pariaman, Genius Umar mengatakan, untuk Kota Pariaman sendiri angka stunting di tahun 2021 periode Februari mencapai 9.3 %. Angka ini jauh dibawah capaian angka stunting Provinsi Sumatera Barat sebesar 27,47 % dan nasional sebesar 57, 67 %. Data akhir tahun 2020 angka stunting di Kota Pariaman mencapai 10, 7 %”. “Untuk itu jelang tahun 2022 kita akan selalu lakukan pengurangan sehingga target kita diakhir tahun 2022 bisa mencapai 5 % bahkan dibawah itu,” ulas Genius.
“Prestasi ini bisa tercapai oleh Kota Pariaman dengan melakukan berbagai upaya pencegahan oleh Dinas Kesehatan Kota Pariaman. Tidak hanya Dinas Kesehatan saja yang bertanggung jawab melakukan pencegahan stunting di Kota Pariaman, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Pariaman bersama dengan kader desa serta stakeholder terkait melakukan upaya pencegahan, antara lain melakukan bina keluarga balita dan remaja, penyuluhan kepada calon pengantin (catin) tentang kesehatan reproduksi dan pengoptimalisasian capaian keluarga berencana (KB) pasca bersalin,” terangnya mengakhiri.(***)
