PESSEL, METRO–Festival Bahari Rabab Pasisia di Amphitheater Sungai Nyalo, di Kawasan Wisata Mandeh, Kecamatan Koto Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sabtu (7/8) resmi dibuka. Acara Festival Bahari Rabab Pasisia dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah. Pembukaan Festival Bahari Rabab Pasisia ditandai dengan membunyikan alat musik biola oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Wakil Bupati Pessel, Rudi Hariansyah, dan Anggota DPRD Sumbar, Muhayatul.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengapresiasi atas terselenggara event Festival Bahari Pesisir Selatan Rabab Pasisia ini. “Kita patut bangga karena kesenian rabab ini salah satu kesenian khas Kabupaten Pesisir Selatan, dan tidak ada di tempat lain,” kata Mahyeldi saat membuka kegiatan itu.
Menurutnya di masa pandemi seni tradisi seperti Rabab Pasisia bisa dipoles dan dikemas agar bisa menarik untuk dinikmati secara daring atau online melalui beberapa platform media sosial.
Dengan demikian calon wisatawan dari seluruh dunia bisa terjangkau. Sehingga, nanti saat pandemi berakhir mereka berkeinginan untuk datang dan melihat langsung kesenian tersebut.
Pemkab Pesisir Selatan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mensosialisasikan seni budaya unik lainnya atau spot-spot wisata yang bisa memberikan hiburan dan kenyamanan bagi wisatawan. Terutama di Kawasan Wisata Terpadu Mandeh. Mahyeldi pun mencontohkan seperti pacu sampan dan lomba jet ski.
Dikatakan, khusus untuk pemenang Festival Bahari Rabab Pasisia ini akan diundang ke Istana Gubernur untuk mengisi acara Pemprov Sumbar nantinya. “Nanti akan kita undang untuk langsung untuk mengisi acara di Gubernuran,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Muhayatul, menyebutkan tujuan digelar event Festival Bahari Rabab Pasisia, untuk mengembalikan memori masyarakat akan kesenian rabab yang sudah mulai hilang. Rabab Pasisia pernah merasakan masa jaya pada era 90-an. Saat itu semua kegiatan keramaian seperti kenduri atau sunatan massal pasti menampilkan Rabab Pasisia sebagai hiburan untuk para tamu.
Namun saat ini generasi muda mulai lupa dengan seni tradisi tersebut. Padahal memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik utama bagi Kabupaten Pessel untuk menarik wisatawan datang ke daerah itu. “Kegiatan ini ingin melestarikan kembali seni tradisi yang memiliki daya tarik luar biasa tersebut, agar kembali dikenal dan dimainkan oleh generasi muda. Sekaligus sebagai daya tarik utama menarik wisatawan datang ke Pesisir Selatan,” katanya.
Muhayatul mengusulkan kepada Gubernur Sumbar, agar kesenian rabab dimasukkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah mulai dari SD hingga SMA. “Tentu ini bagus dikenalkan kepada generasi muda agar kesenian ini tak punah, salah satunya dengan menjadikan ekstrakurikuler di sekolah,” tuturnya.
Untuk diketahui, Festival Bahari Rabab Pasisia akan berlangsung dua hari, Sabtu – Minggu (7-8/8). Kegiatan ini diikuti 20 orang perabab yang merupakan anggota Himpunan Seniman Babiola.Kegiatan ini untuk mengingatkan masyarakat kembali dan lebih memasyarakatkan Rabab sebagi Kebudayaan Daerah.
Sementara itu, Wakil Bupati, Rudi Hariansyah, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi dan teristimewa kepada Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Muhayatul yang telah mengalokasikan dana pokok pokok pikiran (Pokir) untuk kegiatan Festival Bahari Rabab Pasisia di Pesisir Selatan. “Saya harap kolaborasi program antara Pemerintah Sumatera Barat dan Kabupaten Pesisir Selatan terus terjalin guna mendorong upaya membangkitkan geliat kepariwisataan dan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan Wabup, kegiatan festival semacam ini sangat efektif untuk menjadi sarana promosi pariwisata, terutama di saat pandemi Covid-19 yang tak kunjung berkesudahan ini. “Mari kita viralkan kegiatan festival di media sosial sehingga dikenal oleh wisatawan dan investor,” ajaknya. Kegiatan ini pun dapat diaksikan secara virtual melalui platform media sosial yaitu Instagram, Facebook, Zoom App dan Youtube.(fan)













