SAWAHLUNTO, METRO–Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sawahlunto Ambun Kadri memimpin rapat tertutup untuk menindak lanjuti penerapan PPKM Mikro di Kota Sawahlunto, Jumat pagi (16/7). Rapat koordinasi (rakor) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pihak terkait, di ruang rapat Balaikota Sawahlunto.
Selain dihadiri para OPD terkait di lingkungan Pemko Sawahlunto, rapat juga dihadiri para Asisten I, II dan III serta para Camat yang ada di Kota Sawahlunto. Kegiatan ini dilakukan dalam menekan serta memutus mata rantai Pandemi Covid-19 di Kota Sawahlunto.
Menindak lanjuti penambahan kasus positif Covid-19 yang mencapai 48 orang Kamis (15/7). Hal ini merupakan catatan tersendiri bagi Kota Sawahlunto, yang mencatatkan jumlah terbanyak dan tertinggi secara harian. Setelah sebelumnya atau pada awal bulan (1/7), Kota Sawahlunto mencatat dengan 35 kasus. “Dari warga yang terkonfirmasi Kamis kemaren (16/7), positif sebanyak 48 orang dan dari segi wilayah, pasien yang terpapar Covid-19 terbanyak berasal dari Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto,” ujar Kadis Kesehatan Sawahlunto, Yasril.
PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis mikro sudah dilakukan di Kelurahan Saringan, Kecamatan Barangin dan di Desa Sikalang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Keberadaan Posko PPKM berskala Mikro untuk saat ini sudah dirasa sangat perlu dan strategis guna antisipasi pencegahan, penanganan dan pembinaan dalam menghadapi Covid-19 kepada warga masyarakat.
Keunggulan dari PPKM berskala Mikro antara lain adalah menumbuh-kembangkan partisipasi aktif di tengah masyarakat dan menyesuaikan kondisi tersebut dengan lingkungan yang ada di kawasan tersebut.
Tim PPKM bertugas untuk mentracking dan testing masyarakat yang positif Covid-19. Sehingga terdata secara valid, melalui berbagai pemantauan terhadap beberapa pendatang baru, di desa dan kelurahan yang ada di Kota Sawahlunto.
Sementara itu, bagi masyarakat pun diminta untuk turut mengawal dengan ikut bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan yang dilakukannya. Salah satunya, dengan mematuhi dan taat untuk selalu patuh pada Protokol Kesehatan (Prokes).
Karena dengan pertimbangan itulah, Pemko Sawahlunto memandang perlu untuk meningkatkan PPKM Mikro secara bersama dan terukur yang dimulai dari tatanan terendah di masyarakat (Desa/Kelurahan). (pin)
















