SAWAHAN, METRO–Puluhan warga Kalumbuak, Kecamatan Kuranji, mendatangi gedung DPRD. Para warga ini adalah wali murid yang anaknya tidak lulus dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Tahun Ajaran 2021.
Salah seorang wali murid, Desiwati (50), mengaku ia tinggal di Kalumbuak. Secara letak wilayah tempat tinggal, anaknya mendaftar di SMP 18. Namun, anaknya tidak lulus di sekolah negeri tersebut. Padahal, jarak tempat tinggal ke SMP 18 sekitar 1 kilometer.
“Kami kecewa anak-anak kami tidak lulus di SMP negeri saat sistem PPDB ini. Jarak rumah dengan sekolah tidak jauh,” kata Desiwati, Senin (5/7).
Ia mengatakan, ada beberapa anak-anak di Kecamatan Kototangah malah lulus SMP 18. “SMP 18 Padang ini berada di Kuranji, masak kami orang pribumi Kalumbuak tidak bisa masuk sekolah ini, sementara orang luar bisa masuk,” tukasnya di hadapan anggota dewan.
Ia berharap anaknya lulus di SMP 18 Padang, sebab memiliki nilai yang tinggi.
Desiwati juga mengeluhkan dengan adanya jalur afirmasi, sementara orang tua murid yang kurang mampu tidak terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan (DTKS) Dinsos Padang.
“Kami juga keluarga tidak mampu, tapi tidak masuk DTKS, bagaimana mau iku jalur afirmasi,” paparnya.
Orang tua murid lainnya, Leni, mengaku anaknya terpaksa mausk ke SMP swasta, yakni SMP Perti. Padahal jarak SMP Perti lebih jauh dari tempat tinggal yaitu sekitar 1,5 kilometer. Sementara titik koordinat ke SMP 18 Padang hanya 1 kilometer.
“Kalau bisa anak ini masuk ke SMP 18 Padang, sekolah negeri, karena lebih dekat dan anak bisa jalan, tanpa harus mengeluarkan biaya ongkos,” ucapnya.
Ia berharap DPRD Padang mencarikan solusi agar anak-anak Kalumbuk bisa masuk sekolah negeri.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani mengatakan pihaknya akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait masalah itu. Dan, siap mencarikan jalan keluarnya. Agar anak warga Kalumbuak bisa sekolah sesuai domisili dan wali murid lega.
Selain itu, DPRD bersama Pemko berencana membuat SMP Filial dan lokasinya tentu daerah yang SMP sedikit pada 1 kecamatan.
“Untuk mencerdaskan anak didik, kita siap dan ini perlu kerjasama semua pihak,” lugasnya. (ade)
