PADANG, METRO–HUT Bhayangkara yang diperingati setiap tanggal 1 Juli menjadi momentum Polri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga Polda Sumbar, yang terus berbuat dan menjalankan berbagai program untuk mewujud kan transformasi Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
“Polri terus melakukan perubahan-perubahan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Transformasi menuju Polri yang Presisi demi mewujudkan Polri yang sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto, di Mapolda Sumbar, Rabu (30/6) siang.
Dijelaksan Irjen Pol Toni, demi mewujudkan transformasi Polri yang Presisi, maka pelayanan publik khususnya di Polda Sumbar dan Polres jajaran hingga Polsek-polsek harus lebih ditingkatkan, terutama dalam memanfaatkan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman yang sudah era digital.
“Polisi harus bisa melakukan inovasi-inovasi memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, sehingga masyarakat benar-benar merasakan kehadiran Polri. Sebab salah satu tugas Polri adalah melayani dan mengayomi masyarakat. Masyarakat harus puas dengan pelayanan yang kita berikan,” ungkap Toni.
Menurut Toni, Polda Sumbar mendukung program kerja prioritas Kapolri yang disebut “Presisi” yakni Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan dengan bertujuan menata kelembagaan, perubahan sistem dan metode organisasi, menjadikan sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul di era police 4.0.
“Selain itu, perubahan teknologi kepolisian modern, peningkatan kinerja pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, peningkatan kinerja penegakan hukum, pemantapan dukungan Polri dalam penanganan Covid-19, serta pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Irjen Pol Toni.
Berbagai program diluncurkan untuk mendukung tujuan tersebut. Misalnya aplikasi pengaduan masyarakat (Dumas) Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan). “Dumas Presisi” diciptakan untuk mewujudkan transparansi dan handling complain bagi masyarakat luas. Melalui aplikasi akan membentuk sistem pengawasan oleh masyarakat dengan cepat, mudah, dan terukur.
“Polri juga meluncurkan aplikasi “Propam Presisi” yang melayani pengaduan masyarakat terkait kinerja anggota polisi. Dengan hadirnya aplikasi ini kinerja polisi dapat diawasi tidak hanya secara internal, tetapi juga secara eksternal. Sebab saat ini merupakan era keterbukaan sehingga tidak perlu ada ditutup-tutupi. Dari situ akan diketahui bagaimana potret polisi sehingga apa yang menjadi kekurangan bisa diperbaiki,” tambah Irjen Pol Toni.
Aplikasi lain yang diluncurkan adalah aplikasi SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) dan e-PPNS (Penyidik Pengawal Negeri Sipil) berbasis online. Tujuannya sebagai bentuk transparansi penyidikan. Diharapkan juga tidak ada lagi sumbatan komunikasi atau informasi terkait penyidikan sebuah kasus.
Di bidang pelayanan, Kapolri meluncurkan aplikasi SIM Nasional Presisi (Sinar). Peluncuran aplikasi untuk ponsel pintar tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan masyarakat, mengenai pembuatan hingga perpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM).
Aplikasi tersebut bisa diakses dengan mudah dan sudah tersedia di Playstore Andorid, yang nantinya akan dapat melayani masyarakat kapanpun dan dimanapun. Dengan kata lain, perpanjangan SIM tidak perlu lagi ke kantor Satpas cukup sambil rebahan di rumah dengan aplikasi tersebut.
Kapolri juga mengembangkan sistem Rekruitmen Proaktif (Rekpro) melalui aplikasi e-Rekpro untuk perekrutan anggota Polri, khususnya jalur Bintara. Aplikasi ini dibuat untuk mendukung transformasi organisasi dengan program peningkatan kinerja menjadikan SDM Polri yang unggul di era police 4.0. Program Rekpro memiliki konsep affirmative action, talent scouting dan reward.
Teranyar Kapolri meluncurkan Binmas Online System (BOS) Versi 2. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat laporan yang berkenaan dengan kegiatan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas.
Dengan kata lain, BOS merupakan aplikasi yang bisa dimanfaatkan dan digunakan baik internal dan eksternal. Internal adalah bagaimana aplikasi ini digunakan untuk membuatkan laporan terkait dengan kegiatan Bhabinkamtibmas yang ada di sektor polisi terdepan di tingkat desa.
“Kita berharap semakin banyak inovasi dalam pelayanan kepada publik, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri. Di Polda Sumbar sendiri, kita juga terus melakukan inovasi dengan menghadirkan berbagai aplikasi dan program untuk masyarakat,” ujarnya.
Hadiah Polri
untuk Indonesia
Jenderal bintang dua itu menyampaikan, HUT Bhayangkara ke-75 adalah momen yang sangat penting, karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Dalam hal ini, Polri bersama pemerintah terus berupaya untuk menangani pandemi Covid-19 ini agar cepat berakhir.
“Polri terus membantu pemerintah dalam memutus penularan virus tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Polri. Selain mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan prokes, Polri juga gencar untuk melaksanakan vaksinasi massal gratis untuk masyarakat,” kata Irjen Pol Toni.
Bahkan, menurut Irjen Pol Toni, Polri menjadi menjadi institusi yang pertama menggelar vaksinasi massal dengan target 1 juta lebih sehari. Vaksinasi itu, sebagai bentuk hadiah Polri kepada Indonesia dengan mewujudkan target vaksinasi satu juta sehari demi terciptanya masyarakat sehat menuju Indonesia maju.
“Banyak kegiatan yang telah dilakukan Polri dalam mencegah Covid-19 seperti vaksinasi massal gratis. Kami imbau masyarakat yang belum divaksin supaya mendatangi Gerai Vaksinasi Presisi di Polda Sumbar, Polres jajaran hingga ke Polsek-polsek. Selain itu, kita juga sudah ada vaksin mobile untuk menyasar masyarakat lanjut usia (lansia),” ujar Irjen Pol Toni.
Selain itu, dalam rangka HUT Bhayangkara, Polda Sumbar juga melakukan kegiatan kemanusiaan seperti operasi bibir sumbing, donor darah, sunatan massal, pembagian sembako dan vaksinasi gratis yang tentunya sangat bermanfaat untuk masyarakat.
“Pada momen HUT Bhayangkara ke 75, ke depan, diharapkan tidak ada anggota Polri yang melakukan kesalahan yang bisa membuat nama baik institusi Polri menjadi buruk di mata masyarakat. Jadilah polisi yang dicintai masyarakat. Beri pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan yang lebih penting adalah menjaga nama baik Polri,” pungkas Toni. (rgr)
