BUKITTINGGI, METRO–DPRD Bukittinggi telah melaksanakan reses masa sidang III tahun 2021 di setiap kecamatan secara berkelompok maupun perseorangan. Namun, anggota dewan banyak yang kecewa karena kehadiran kepala SKPD yang sudah diundang, dalam reses sangat minim
Wakil Ketua DPRD Bukittinggi Rusdy Nurman menegaskan, reses yang dilaksanakan ini merupakan salah satu back up dan pondasi awal, dalam merumuskan rencana kerja pemerintah daerah. Sehingga kehadiran kepala SKPD sangat dibutuhkan, agar apapun kendala di lapangan dapat dijelaskan langsung kepada masyarakat.
“Kami dari lembaga DPRD Bukittinggi tentunya sangat kecewa. Banyak kepala SKPD yang sudah diundang dalam reses, tapi tidak hadir. Bukan tidak menghadiri perwakilan yang diutus, tapi tentu kabid atau staff yang diutus tidak bisa mengambil kebijakan yang strategis pada SKPD terkait,” jelas Rusdy.
Kata Rusdy, sangat dibutuhkan, karena banyak persoalan dan kebutuhan yang disampaikan masyarakat, banyak yang sudah dianggarkan dalam APBD, termasuk dari pokir Anggota Dewan, tapi belum terealisasi sampai saat ini.
“Tentu butuh penjelasan langsung dari Kepala SKPD nya. Ada juga pokir yang sudah dianggarkan, tapi tidak masuk dalam rencana kerja SKPD. Ini tentu jadi persoalan. Jangan sampai masyarakat menilai, aspirasi yang disampaikan, tidak digubris anggota dewan. Padahal, persoalan ini terkendala pada pemerintah daerah. Ini yang perlu dijelaskan,” tegas Rusdy.
Intinya, tambah Rusdy, hasil Reses ini juga butuh dukungan penuh kepala SKPD untuk dapat segera ditindaklanjuti. Sehingga harmonisasi kerja antara pemerintah daerah dengan DPRD untuk kesejahteraan masyarakat, dapat terjalin dengan maksimal.
Selain itu, DPRD juga mengapresiasi kehadiran masyarakat dalam reses ini. Aspirasi yang diberikan tentu menjadi masukan yang konstruktif bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat Bukittinggi. (pry)
