KUINI, METRO–Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang melansir terjadi penambahan jumlah keluarga miskin selama pandemic Covid-19 berlangsung sejak tahun 2020 lalu. Penambahan keluarga miskin sangat signifikan mencapai 9.000 kepala keluarga (KK).
Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Afriadi menyebutkan, angka 9.000 itu termasuk dalam total warga miskin Kota Padang yang mencapai 28 ribu KK.
Saat ini, semua keluarga miskin itu sedang dijadwalkan bakal menerima bantuan sembako sebesar Rp200 ribu per bulannya dari Kementerian Sosial. Penerima sembako adalah mereka yang tidak dapat Program Keluarga Harapan (PKH).
Untuk diketahui, sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indone¬sia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi di negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka.Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Melalui PKH, keluarga miskin didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi,perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.
“Bulan Juni, bagi yg tidak masuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH) bakal menerima sembako. Mereka bakal terima sembakonya melalui program e-Warung. Totalnya Rp200 ribu setiap bulan,” sebut Arfiadi.
Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat tersebut di masa pandemi ini. Meski bantuannya tak banyak, setidaknya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian. Di sisi lain, laju kenaikan penduduk miskin akibat pandemi Covid-19 dapat ditekan karena program perlindungan sosial yang dikucurkan pemerintah.
Data keluarga miskin ini, sebut Afriadi, selalu diperbaharui setiap bulan. Ada yang bertambah, ada pula yang telah beralih status. “Jadi datanya selalu berubah tiap bukan. Datanya kita kirim ke kementerian. Nanti orang kementerian yang memverifikasi. Kita hanya mengajukan,” tandasnya. (tin)
