BUKITTINGGI, METRO–Mundurnya tiga ASN di lingkungan Setdako Bukittinggi mendapat sorotan dari Anggota DPRD Bukittinggi. Zulhamdi Nova Chandra dari Fraksi Nasdem, meminta agar persoalan itu tidak mengganggu jalannya pemerintahan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bukittinggi, Zulhamdi Nova Chandra, menyampaikan, mundurnya para ASN dari jabatannya, merupakan sebuah fenomenal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Namun hal itu, tentunya harus sangat dihargai, karena merupakan hak dari ASN yang bersangkutan.
“Fenomena ini merupakan hak pribadi ASN yang bersangkutan. Kita harus hargai hak mereka yang memilih mundur. Namun demikian, tentu diharapkan juga ada alasan yang jelas kenapa harus memilih mundur dari jabatan itu,” ujar Chandra.
Sejak beberapa tahun lalu, pemko sudah tempatkan ASN sesuai dengan klasifikasinya. Artinya, tentu mereka dianggap mampu untuk memegang amanah tersebut. “Jika ada persoalan, apakah tidak bisa dikomunikasikan dengan baik. Apalagi, tentu yang bersangkutan bisa menunggu hingga September, bagaimana kebijakan kepala daerah untuk menjalankan hak prerogatifnya. Tapi itu jika memang tidak ada hal yang terlalu krusial. Sekarang kan tidak terlalu jelas, persoalannya dimana. Sehingga alangkah lebih baik jika bersabar dulu,” ujar Candra.
Namun demikian, Chandra, juga tetap mengingatkan pemko, agar persoalan mundurnya beberapa ASN ini, tidak mengganggu jalannya roda pemerintahan. Apalagi posisi yang ditinggalkan ini, memang cukup krusial, karena berhubungan langsung dengan visi misi walikota dan wakil walikota.
“Untuk itu kami berharap, kepala daerah harus memaksimalkan konsolidasi internal kepada seluruh ASN secara bijaksana. Bagaimana visi misi dipahami seluruh ASN untuk dijalankan demi Kota Bukittinggi. Semoga persoalan ini dapat dicarikan solusi yang baik, agar tidak menjadi batu sandungan dalam menjalankan pemerintahan,” kata Candra. (pry)
