TAN MALAKA, METRO
Meski kasus Covid-19 masih tinggi, namun kesadaran warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), dengan memakai masker masih rendah. Berkali-kali dilakukan razia, tapi masih ada juga warga yang mada dengan tidak memakai masker saat berada di lura rumah.
Selasa (18/5), tim gabungan Pemko Padang dan kepolisian berhasil menjaring belasan warga yang tidak memakai masker. Satpol PP Padang bersama Polsek Kototangah dan Polsek Padang Utara melakukan Operasi Yustisi terhadap warga yang melanggar prokes.
Petugas menyasar kawasan Pasar Lubuk Buaya dan Pasar Alai. Mereka yang terjaring langsung dibawa ke Mapolsek Kototangah guna dilakukan penginputan data ke Sistem Pelanggaran Perda (Sipelada).
Dalam operasi tersebut berhasil mengamankan 18 orang yang tidak bermasker. Petugas Sipelada langsung memberikan sanksi administrasi sebesar Rp100.000 kepada pelanggar prokes.
“Sebanyak 18 orang didenda langsung dengan membayar administrasi sebesar Rp100.000 sesuai Perda Nomor 1 tahun 2021 dikuatkan dengan Perwako Nomor 29 tentang bagaimana pelaksanaan sanksi bagi pelanggar perda nomor 1 ini,” ungkap Kasat Pol PP Kota Padang Alfiadi.
Ia menambahkan, Operasi Yustisi ini adalah upaya pemerintah untuk mendisiplinkan masyarakat agar patuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
“Mereka terpaksa didenda ini adalah langkah tegas dalam upaya memutus penularan Corona Virus di Kota Padang maka perlu kerja sama semua pihak agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan,” tegasnya.
Alfiadi menjelaskan, mereka yang terjaring maka sesuai aturan yang berlaku di Kota Padang bagi orang yang kedapatan tidak pakai masker didenda Rp 100.000, dua kali kedapatan Rp 250.000.
“Jika masih ditemukan maka akan dikurung selama dua hari, selain itu penindakkan pelanggaran Prokes juga berlaku bagi pemilik usaha yang kedapatan melanggar akan dikenakan denda sebesar Rp 500.000,” pungkasnya. (ade)
