LIMAPULUH KOTA, METRO
Meski tak lagi menjabat sebagai Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Ferizal Ridwan atau yang akrab disapa Buya ini, terus menjaga tradisi setiap Bulan Puasa yaitu Buka bersama. Selain dengan berbagai unsur, tidak luput juga dengan awak media yang bertugas di Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Lima Puluh Kota), Kamis (6/5).
Buka bersama yang dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan peserta terbatas ini, ikut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Deni Asra, tokoh masyarakat Lima Puluh Kota, Budi Febriandi, serta sejumlah toko lainnya dan awak media. Selain Buka bersama, yang penuh keakraban ini, juga berlangsung tanya jawab terkait Lima Puluh Kota kedepan.
Kegiatan yang digelar di “rumah perjuangan” Ferizal Ridwan di Kawasan Sarimalak Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Buya menyampaikan terimakasih kepada kawan-kawan media dan tokoh-tokoh masyarakat yang sudah berkenan hadir dalam buka bersama pada puasa tahun ini.
“InsyaAllah tahun ini kita cukupkan Lima kali, karena ini kita menjaga tradisi. Ini kegiatan menjaga tradisi dan menegakkan syarak serta membangkik batang tarandam. Meski kita sempat diterpa badai, sekuat apapun pasti goyah, tapi masa 100 hari sudah lewat,” ucapnya sambil berseloroh.
Ketua DPRD Deni Asra, bersyukur atas undangan buka bersama dan bersilaturahmi, bertutur sapa yang dapat meningkatkan imun tubuh di tengah pendemi. “Kami mengucapkan terimakasih, karena beliau telah mejalankan tradisi yang dilakukan setiap tahun. Meski berbeda beda tetapi kita tetap sama untuk Lima puluh kota lebih baik,” ucap Deni Asra.
Dikatakannya, kalau Ketua DPRD Lima Puluh Kota belum memiliki tradisi seperti ini bukan karena tidak mau. “Tahun lalu karena pendemi dan sekarang karena kesibukan. Dan insyaAllah kita akan mulai tahun depan tradisi baik ini akan kita lakukan,” sebut Deni Asra.
Ketua Gerindra Lima Puluh Kota ini berharap kebersamaan ini betul betul berjalan baik dan membawa kemajuan untuak Lima puluh kota dimasa datang. “Dan kita akan bentuk pansus aset, insyaAllah habis lebaran akan kita SK kan. Kita tidak hanya fokus pada aset yang di Payakumbuh tetapi yang ada di Limapuluh Kota juga amburadul. 80 persen aset belum bersetifikasi, termasuk Sekolah SD kita,” sebut Deni.
Selain itu, Deni Asra juga membeberkan terkait PDAM Lima Puluh Kota yang selalu merugi. “Untuak membiayai lembaga saja tidak mampu. Sehingga kita bentuk ranperda, dengan ranperda ini bisa lebih baik. Dan kita minta yang menjadi dirut itu betul betul orang yang profesional jangan lagi PNS,” harapnya. (uus)
