SIJUNJUNG, METRO – Apa yang diperbuat pria berumur 43 tahun ini sungguh tak patut dicontoh. Menjadi datuak di kampungnya, Alminal Putra yang bergelar Datuak Bagindo Katik (43), warga Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung ini, tega merenggut kehormatan Bunga (12)—nama samaran. Usai menikmati manisnya madu gadis belia itu, pelaku malah melarikan diri ke luar daerah.
Setahun bersembunyi dari kejaran aparat kepolisian, akhirnya keberadaan Datuak Bagindo Katik, terciduk. Petugas Opsnal Satreksrim Polres Sijunjung berhasil menangkap pelaku.
Kejadian memilukan itu terjadi pada tahun 2016 lalu, saat itu pelaku bertemu dengan korban yang hendak pergi mandi ke tempat pemandian umum. Tiba-tiba pelaku memanggil korban dan menyeret korban Bunga ke dalam perkebunan sawit. Di kebun sawit inilah pelaku merenggut kehormatan gadis belia tersebut.
“Meskipun korban sempat melawan dan meronta, namun upaya itu tak menghalangi aksi bejat pelaku. Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku pun mengancam korban untuk tidak mengatakan kepada siapapun tentang kejadian itu,” ungkap Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir, Senin (1/1).
Berselang beberapa hari, korban pun akhirnya menceritakan kejadian yang telah ia alami kepada orang tuanya. Pihak keluarga korban geram dan marah, dan melaporkan ulah pelaku ke kepolisian pada Maret 2017 lalu.
“Setelah menerima laporan dari keluarga korban, Tim Opsnal Polres Sijunjung dan Polsek Tanjung Gadang berusaha menangkap pelaku. Namun, pelaku telah melarikan diri terlebih dahulu keluar daerah. Setelah hampir satu tahun bersembunyi, dan merasa situasi sudah aman, pelaku akhirnya kembali ke kerumahnya. Petugas bergerak cepat dan menangkap pelaku, Minggu (31/12) di rumah pelaku,” ungkap kapolres.
Dijelaskan kapolres, pelaku ditangkap berdasarkan LP:43/III/2017/Spk T Res Sjj dan DPO No. Pol:19/VII/2017 serta Sprinkap No Pol:30/XII/2017. “Pelaku merupakan seorang tokoh masyarakat yang bergelar Datuak Bagindo Katik,” tambah AKBP Imran.
Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, kemudian mengingatkan agar memperkuat pengawasan orang tua kepada anak. “Jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini, kepada orang tua kita imbau agar selalu melakukan pengawasan terhadap anak, untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan,” imbaunya. (e)
