LIMAPULUH KOTA, METRO
Meski sudah dilakukan pencarian, Sera Nurlaila (14) warga Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Kubang Balambak, Simpang Kapuak Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota yang dilaporkan hilang sejak Minggu (18/4) lalu, hingga saat ini masih belum berhasil ditemukan.
Bahkan, pihak keluarga maupun petugas SAR gabungan belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan Sera Nurlaila yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini. Tim SAR pun kemudian memutuskan untuk menghentikan pencarian korban dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
Pasalnya, hingga Selasa (20/4), Tim Basarnas, Kabupaten Limapuluh Kota telah melakukan pencarian hingga radius 3 Kilometer dari rumah korban. Pencarian juga dilakukan di hutan kecil dekat rumah, aliran sungai dan kebun Gambir di sekitar.
Tak tanggung-tanggung, upaya pencarian terhadap korban dipimpin langsung Koordinator Pencarian dan Pertolongan SAR Kabupaten Limapuluh Kota, Robi Saputra, namun belum menemui titik terang apapun.
“Kita bersama-sama masyarakat dan Pihak Kepolisian mencari korban diberbagai tempat. Pencarian bahkan sejauh 3 KM dari rumah korban diketahui meninggalkan rumah. Namum hasilnya masih belum ada tanda-tanda,” ucap Robi Saputra, Rabu (21/4).
Robi menambahkan, setelah melakukan pencarian dan tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, selanjutnya pencarian dihentikan dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Kita memang menghentikan pencarian dan menyerahkan kepada pihak Kepolisian. Namun jika diminta kita akan kembali melakukan pencarian,” jelas Robi.
Sementara Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Trisno Eko Santoso melalui Kapolsek Guguak, Iptu Hery menyebutkan bahwa memang sejauh ini belum ditemukan keberadaan murid SD itu.
“Iya memang benar korban diketahui hilang sejak Minggu lalu, setelah kita lakukan pencarian bersama-sama, hingga kini belum ditemukan,” sebut Hery.
Terpisah, ibu korban Rini (37) menjelaskan, pada hari Minggu pagi (18/4), ia pergi ke sawah. Sementara, Sera Nurlaila dan adiknya Diana tinggal bersama sang suami di rumah. Namun, setelah pulang dari sawah sekitar pukul 14.00 WIB, Rini tidak merasakan keanehan dan kecurigaan serta firasat yang tidak baik terhadap anaknya.
“Sera Nurlaila sudah terbiasa pergi bermain bersama teman-temannya atau bekerja sehari-hari membuka pinang. Di saat Rini sudah berada di rumah, suami saya minta izin untuk pulang kampung ke Payakumbuh,” kata Rini.
Ditambahkan Rini, ia pun mengizinkan suaminya pulang ke Payakumbuh. Tetapi, saat itu ia tidak merasa kehilangan anaknya, karena a Sera Nurlaila sudah terbiasa main dan pulang saat mau berbuka puasa. Hingga waktu berbuka puasa, ternyata Sera Nurlaila tak kunjung pulang.
“Saya tunggu sampai pukul 20.00 WIB, Sera Nurlaila belum juga pulang ke rumah. Saya mulai khawatir dan mulai mencari Sera Nurlaila ke rumah teman-temannya. Malah Rteman-teman Sera pun tiada satupun yang mengetahui dimana keberadaan Sera, dan sampai pagi hari sera pun tidak juga kunjung ditemukan hingga dilaporkan ke Bhabinkamtibmas,” ungkap Rini. (uus)
