PADANG, METRO
Ayah dan anak nyaris saja meregang nyawa usai kendaraan yang mereka tumpangi diseruduk kereta api saat melintas di perlintasan rel tanpa palang pintu, tepi Banda Bakali, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Rabu (21/4), sekitar pukul 09.25 WIB.
Akibat kecelakaan itu, Toyota Kijang Innova, BA 1334 QA, yang mereka tumpangi remuk. Sementara ayah dan anak (di dalam mobil) terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis karena mendapat luka yang cukup serius.
Tragedi kecelakaan kereta api di tepi banda bakali itu sempat menggemparkan warga setempat. Bahkan videonya beredar di media sosial. Suara benturan keras dan mobil terseret beberapa meter itu mengejutkan warga. Warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi memastikan peristiwa yang terjadi.
Dalam video beredar itu, tampak warga membantu mengeluarkan seorang anak berpakaian seragam sekolah dari mobil nahas itu. Lalu menyusul seorang laki-laki dewasa keluar dari bagian depan.
Pengakuan dari warga setempat, Roni Barat, peristiwa itu begitu cepat. “Kejadiannya terjadi begitu cepat. Saya mendengar suara benturan keras, lalu saya menoleh ke arah ujung kereta, ternyata ada mobil tertabrak,” ungkap.
Akibat kejadian itu, lanjutnya, kereta api sempat berhenti sebentar. Setelah warga bersama pihak terkait berhasil mengevakuasi korban, kereta kembali melanjutkan perjalanannya.
“Lokasi ini memang rawan kecelakaan kereta api. Harus berhati-hati saat melintasi rel kereta api ini. Bahkan, sudah beberapa kali kejadian yang sama terulang, bahkan menelan korban jiwa,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Padang Utara, AKP Nahri Syukra membenarkan kecelakaan yang melibatkan kereta api Minangkabau Exspress dengan satu unit mobil Kijang Inova dengan nomor polisi BA 1334 QA tersebut.
“Akibat kejadian itu pengemudi serta penumpang sempat mengalami shock dan masih mendapatkan perawatan di rumah sakit Bhayangkara,” ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari saksi-saksi, kejadian sekira pukul 09.25 WIB, saat itu kereta api datang dari Simpang Haru menuju Pariaman. Tiba di pintu perlintasan Banda Bakali, Alai Parak Kopi, datang satu unit mobil Innova BA 1334 QA warna gray datang dari Andalas menuju kawasan Tamsis.
“Mungkin pengemudinya tidak melihat ada kereta api yang melintas. Sehingga kecelakaan tidak terlekkan. Pengemudi bernama Hendri Zulviton (46) serta anaknya Halwasisi Heni Qolbia (10). Mereka warga Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur. Saat ini dalam perawatan di rumah sakit,” paparnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami shock, sementara mobil Kijang Innova mengalami rusak berat dan kerugian materil ditaksir lebih kurang Rp 50 juta.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Divre II Sumatera Barat, Ujang Rusen kepada wartawan membenarkan peristiwa tersebut.
“Kecelakaan lalu lintas antara mobil dan kereta api ini terjadi di perlintasan resmi tidak dijaga, tepatnya di kilometer 7-8, antara stasiun Padang dan stasiun Tabing,”sebut Ujang Rusen.
Dikatakannya, kecelakaan tersebut melibatkan kereta api Minangkabau Ekspress tujuan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kontra mobil kijang Inova. Kereta Api Minangkabau Ekspres tujuan Padang – BIM sempat berhenti, dikarenakan mengalami kerusakan dan melanjutkan perjalanan untuk pemeriksaan lebih lanjut di stasiun Tabing.
“Berkaitan dengan hal ini, PT KAI Divre II Sumatra Barat kembali mengimbau agar pengguna jalan raya selalu berhati-hati, selalu mentaati rambu lalu lintas saat akan melewati perlintasan sebidang. Selain itu berhenti sejenak, tengok kanan-kiri untuk memastikan tidak ada kereta yang melintas,”tutupnya. (rom)
