PADANG, METRO
MKKS SMP Swasta Kota Padang gelar rapat kerja teknis (Rakernis) dalam meningkatkan kualitas kinerja kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah unggul, Kamis (25/3). Rakernis yang dibuka Plt Kabid Dikdas Disdik Padang Arman MPd ini dilaksanakan selama tiga hari, 25 -28 Maret.
“Rakernis ini untuk meningkatkan kepercayaan kepala sekolah (Kepsek) atau kompetensi Kepsek dalam memimpin sekolah,” ujar Ketua MKKS SMP Swasta Kota Padang Eni Farida didampingi Sekretaris M Fikar Dt Rj Magek.
Dikatakan Eni, sebab jujur saja kepala sekolah SMP swasta ini tidak semua yang mengikuti jejang karir dari bawah. Misalnya, tidak semua yang pernah menjabat wakil kepala sekolah. Tapi karena kebutuhan, lalu yayasan mengangkat mereka menjadi kepala sekolah. Maka melalui Rekerni ini bisa meningkatkan wawasan dan ilmu mereka dalam memipim sekolah. Selain itu bisa meningkatkan kinerja mereka di kemudian hari. “Oleh karena itu diharapkan sekitar lebih kurang 50 kepala sekolah yang mengikuti Rakernis agar serius menyimak ilmu yang dipaparkan narasumber dalam kesempatan ini,” ujar Eni.
Plt Kabid Dikdas Arman mengharapkan, pengawas dengan kepala sekolah SMP swasta dalam melaksanakan tugasnya supaya harmonis. Maka, jika pengawas datang ke sekolah manfaatkanlah semaksimal mungkin untuk menggali informasi. Karena pengawas tersebut merupakan perpanjangan tangan Disdik di sekolah sekolah.
Dukatakan, Kota Padang merupakan salah satu daerah yang telah melaksanakan belajar tetap muka. Bahkan, hingga sekarang masih ada kabupaten dan kota di Sumbar yang belum melaksanakan belajar tatap muka, salah satunya di Kabupaten Solok Selatan. Hingga sekarang kepala daerah belum mengizinkan belajar dengan tatap muka. Oleh karena it uterus jaga Prokes Covid-19 di sekolah masing-amassing sehingga belajar tetap muka terus berlanjut hingga virus ini melandai.
Ditambahkan Aman, sehingga Kota Padang menjadi salah satu daerah di 19 kabupaten dan kota yang cukup sukses melaksanakan belajar tatap muka Selain itu diminta kepala sekolah untuk selalu menjaga keberlanjutan belajar tatap muka.
Selian itu sekolah swasta dituntut untuk meningkatkan nilai jualnya kepada masyarakat. Jika sekolah biasa biasa saja, maka siswa juga biasa biasa saja. Bahkan, ada siswanya boleh dihitung dengan jari, sehingga sehingga guru yang berserifiakasi ada yang terpaksa minta pindah. Maka sulaplah sekolah masing-masing menjadi sekolah unggulan dalam hal tertentu. “Sehingga masyarakat mengejar untuk menyekolahkan anak belajar di sekolah kita,” uajr Arman.
Sebab, sekarang ada sekolah swasta yang memiliki anak murid yang bisa dihitung dengan jari, sehingga terpaksa para guru yang telah memiliki sertifikasi mintak pindah. Karena belajar di sana tidak mencukupi jam belajar mereka. (boy)
