SAWAHAN, METRO
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Padang, Surya Jufri menyambut baik vaksinasi untuk pedagang Pasar Raya Padang. Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Perdagangan (Disdag) diminta untuk memastikan semua pedagang tervaksin sehingga pedagang yang rentan terkena virus corona bisa dicegah.
“DPRD mendorong Disdag merealisasikan vaksin bagi pedagang yang belum. Jika mereka takut, tolong berikan pemahaman dan manfaat vaksin itu,” ujar Surya Jufri, Jumat (5/3).
Ia mengimbau kepada pedagang dan pengunjung yang ada supaya mengikuti vaksin tersebut. Sebab manfaatnya untuk kesehatan warga juga dan penularan virus corona bisa diminimalisir. “Vaksin itu dapat mencegah masuknya virus,” lanjut anggota Komisi II DPRD Kota Padang ini.
Pedagang pasar masuk ke dalam kriteria pelayan publik yang harus diprioritaskan dalam vaksinasi Covid-19. Karena, para pedagang selalu berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya.
Sementara, anggota Komisi II DPRD, Meilasa Waruwu meminta kepada Disdag mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi ini kepada semua pedagang dan pengunjung. Supaya mereka mengetahui dan pelaksanaan vaksin bisa diikuti. “Disdag harus sampaikan secara terbuka dan petakan jumlah person yang divaksin. Apabila ada penyakit bawaan pada pedagang tunda dulu, agar keselamatan mereka tetap utama,” kata kader PDI P ini.
Ia menyarankan kepada Dinkes untuk koordinasi dengan pedagang mengenai penyakit bawaan yang dialami. Jangan sampai di vaksin dulu mereka. Itu berisiko. “Dinkes harus pro aktif dan jangan memaksa,” tegasnya.
Kamis (4/3) lalu, sebanyak 374 pedagang Pasar Raya Padang menjalani vaksinasi di lobi Blok III Pasar Raya Padang. Pedagang yang divaksin juga termasuk lanjut usia atau lansia. Disdag menargetkan ada 2.500 pedagang yang bakal disuntik beberapa waktu ke depan.
“Untuk tahap awal baru 374 orang. Memang waktunya cukup lama. Tidak sama dengan tes swab. Vaksinasi ini pakai waktu observasi sebelum dan sesudah disuntik. Jadi untuk satu orang itu agak lama. Waktu observasinya bisa setengah jam,” ungkap Kepala Disdag Kota Padang Andree Algamar.
Andree Algamar yang juga ikut divaksin menjelaskan, vaksin yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan melewati uji klinis yang tepat. Kemudian, untuk pelaksanaan vaksinasi pedagang, calon penerima vaksin harus datang tepat waktu dan telah melakukan registrasi ulang.
“Calon penerima vaksin melakukan pendaftaran ulang dan verifikasi. Selanjutnya, petugas akan melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi komorbid. “ ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika calon penerima vaksin sehat, maka vaksinasi dapat dilakukan. Setelah disuntik vaksin, penerima akan diobservasi selama 30 menit untuk memonitor keberadaan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
Menurutnya, Dinas Perdagangan masih melakukan sosialisasi agar pedagang mau ikut divaksin. Karena mereka sangat rentan tertular virus Covid-19. Setelah divaksin, maka mereka bisa lebih kebal terhadap virus tersebut.
“Saya rasa pedagang sudah mulai mengerti tentang pentingnya divaksin. Jadi banyak yang mau. Tapi, memang waktu yang dibutuhkan tidak sebentar seperti tes swab, karena tak mungkin sembarang disuntik saja. Harus diobservasi dulu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kadinkes Kota Padang, Ferimulyani Hamid mengatakan, untuk suntik vaksin akan diberikan terhadap 2.500 pedagang dan sejumlah petugas dan pegawai dari Disdag Kota Padang.
Ferri menerangkan, ketika tubuh seseorang itu baik dan membentuk antibodi, virus yang masuk akan dimakannya, tetapi ketika daya tahan tubuhnya tidak baik, antibodi yang terbentuk juga sedikit.
“Meskipun sudah divaksin, potensi seseorang akan tertular virus Covid-19 akan tetap ada, meskipun tidak sebesar orang yang belum diberi cairan antibodi tersebut. Jika begitu risiko dirawat di rumah sakit tidak besar, rumah sakit tidak penuh. Namun, walaupun divaksin harus tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” tukasnya.
Saat ini, katanya, vaksinasi terhadap pedagang di Pasar Raya Padang sudah masuk ke tahap dua. Total sebanyak 2.500 dosis dikeluarkan Dinkes. “Sosialisasi (vaksin) akan terus dilakukan sambil berjalan di kegiatan ini,” katanya. (ade/hen)
