BUKITTINGGI, METRO
Setelah vakum setahun selama 2020, karena antisipasi Covid-19, program Sekolah Keluarga kembali dilaksanakan untuk Angkatan III tahun 2021. Program pembangunan non fisik ini, dibuka langsung Wali Kota Bukittinggi, di Istana Bung Hatta, Kamis (4/3).
Kepala DP3APPKB Bukittinggi, Tati Yasmarni menjelaskan, tahun 2021 ini, sekolah keluarga kembali dilaksanakan dengan peserta 720 orang se Kota Bukittinggi. Jumlah itu terdiri dari 30 peserta per kelurahan di Kota Bukittinggi.
Namun, karena pandemi, pelaksanaannya dipecah menjadi tiga per kecamatan. Dalam pelaksanaannya, selama tahun 2021 ini, peserta sekolah keluarga seharusnya mengikuti 16 kali pertemuan, 12 pertemuan dalam kelas dan 4 kuliah umum. Namun, pelaksanaan tahun 2021 ini, sekolah keluarga akan diikuti peserta di tahun 2020 lalu.
“Karena pada tahun 2020 sudah mulai dilaksanakan namun baru berjalan 5 kali pertemuan. Sehingga tahun ini, akan dilaksanakan 11 pertemuan lagi,” jelas Tati.
Tati Yasmarni, menambahkan, dalam sekolah keluarga, peserta akan diberikan pengetahuan terkait 8 fungsi keluarga. Dimana, materi utama ditujukan pada pemulihan ekonomi, karena pandemi Covid-19.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, sekolah keluarga merupakan kegiatan utama dalam membentuk karakter masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan keluarga yang sejahtera.
“Ini bagian dari cara kita untuk menyampaikan ilmu keluarga. Harapannya, ilmu yang didapat dapat dipraktekkan di rumah. Tentunya akan didapat bagaimana pentingnya penanaman aqidah sejak dini. Ilmu agama menjadi dasar dalam kehidupan,” jelas Erman.
Mengawali pelaksanaan sekolah keluarga tahun 2021, dilaksanakan kuliah umum oleh Ketua MUI Sumbar, Buya H. Gusrizal Gazahar. Dalam tausiyahnya, Buya Gusrizal menyampaikan, sekolah keluarga merupakan benih perbaikan kemaslahatan di tengah ummat. Program ini, diharapkan dapat terus dilaksanakan meskipun adanya pergantian kepemimpinan. (pry)
