SAWAHLUNTO, METRO
Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto mengeluhkan terhambatnya kinerja mereka akibat jaringan internet lelet. Setelah ditelusuri terkait lambatnya jaringan internet sekitar lingkungan Pemko Sawahlunto, ternyata terjadi akibat pergantian Provider internet. Di mana pada tahun 2020 Pemko Sawahlunto menggunakan provider icon + dan telah habis kontrak per 31 Desember 2020.
Kabag Kominfoperhumas Wiza Andrita ketika dikonfirmasi terkait keleletan jaringan internet di Pemko Sawahlunto ia menjelaskan, bahwa hal tersebut terjadi karena kontrak di tahun 2020 telah selesai pada provider lama yaitu icon +. Dan sekarang pemko akan membuat kontrak baru dengan provider Mayatama dari Kota Dumai Provinsi Riau.
“Saat ini sedang dipasang kabel dan peralatan WiFi di lingkungan OPD Sawahlunto. Kontrak tersebut akan ditandatangani MoU nya setelah seluruh pemasangan peralatan dan WiFi baru di seluruh Pemko Sawahlunto selesai. Keterlambatan jaringan pada saat digunakan itu karena ada pergantian provider lama ke provider baru, untuk sementara kami usahakan GSM pada tiap OPD untuk antisipasi setiap kegiatan agar tetap berjalan,” jelas Wiza.
Menyangkut nilai kontrak tanggal berapa pastinya penandatanganan MoU tersebut, Wiza Andrita belum bisa memastikan masih dalam tahap melihat hasil dari pemasangan peralatan WiFi dan kabelnya dan kecepatan jaringannya seperti yang diharapkan.
“Nilai kontrak masih pada tingkat dibicarakan serta waktu penandatanganan kontrak menunggu hasil kecepatan pemasangan wifi oleh provider Mayatama. Harus selesai sebelum akhir Januari 2021 ini pemasangan serta penggantian provider ini agar aktifitas kinerja ASN di lingkungan Pemko Sawahlunto lancar,” jelas Wiza.
Sementara, Walikota Sawahlunto Deri Asta ketika dihubungi via telepon menjawab bahwa masalah provider dan leletnya jaringan ini langsung saja dikonfirmasi ke OPD terkait dalam hal ini Kabag Kominfoperhumas sebab ini sudah menyangkut teknis dan dia tidak berwenang menjawabnya.
Kadis Satnaker Dwi Darmawanti via telepon seluler Selasa (13/01) mengatakan, memang kinerja dari ASN di lingkungan kantornya terganggu. “Sampai siang ini saja untuk men-download saja tidak bisa, dan jaringannya sangat lelet, sehingga menimbulkan keresahan dan kekacauan pada pekerjaan, karena untuk mengirim laporan pekerjaan saja sulit. Sedangkan kami sudah tidak diizinkan untuk membeli WiFi sendir, ini menjadi masalah yang rumit saat ini dan saya sudah mengajukan keluhan ke Sekda dan Kominfoperhumas terkait hal ini, namun jawabannya sedang diupayakan,” kata Wiza.
Camat Barangin Subandi Arpan memebnarkan, dampakleletnya jaringan internet pekerjaan terhambat. “Dan sampai saat ini belum ada pemasangan GSM di kantornya, pergantian ini perlu waktu tetapi pekerjaan kami tidak bisa menunggu. Jadi saya berharap agar segera dicarikan solusi dari jaringan lelet, lambat dan tidak jelas ini,” kata Arpan. (cr2)
