SOLOK, METRO
Dengan semakin meningkatnya transaksi online di masa pandemic Covid-19, Pemerintah Kota Solok mendorong keterampilan UMKM untuk konsisten memakai cara digital dalam pemasaran produk mereka. “Beberapa UMKM di Kota Solok, terutama yang berbasis kerajinan dan pangan sudah ada yang melakukan penjualan secara online,” ujar Kepala Dinas Koperindag dan UMKM Kota Solok, Bujang Putra.
Bisnis belanja online yang akhir-akhir ini sedang menjadi trend, apalagi dalam masa pandemi, bisa menjadi salah satu alternatif penjualan, maka itu, sedikit banyak para pelaku bisnis harus bisa menyesuaikan diri, agar tidak kalah saing dan tergerus perkembangan trend pasar dengan pemasaran secara online atau E-Commerce
Menurutnya, saat ini bukan lagi tentang mendorong UMKM untuk memanfaatkan media online dalam pemasaran, sebab kebanyakan sudah menggunakan cara tersebut, tapi yang menjadi perhatian yakni bagaimana agar UMKM konsisten dan memiliki terobosan dalam penggunaan media online.
“Kami sudah rencanakan untuk 2021 nanti bagaimana UMKM di Kota Solok bisa memiliki SDM yang berdaya saing dalam penggunaan media digital, maka itu perlu pelatihan-pelatihan strategis,” tambah Bujang.
Menurutnya, secara umum di Indonesia, ada peningkatan jumlah pengguna internet sebesar 8,9 persen (data dari asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dibandingkan tahun 2019, dengan adanya peningkatan pemanfaatan internet tersebut berbanding lurus dengan data transaksi ekonomi digital yang juga melesat naik.
Capaian itu menunjukkan posisi strategis pemanfaatan teknologi untuk menunjang pemulihan dan percepatan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya kegiatan ekonomi digital memiliki peran yang sangat strategis dalam perwujudannya.
“Gambaran umum itu, besar pengaruhnya bagi kita di Kota Solok, dan ini peluang untuk lebih mendekatkan diri dengan pemasaran online dan finansial teknologi,” ungkap Bujang. (vko)