Posmetro Padang
Senin, 29 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
HOME LAINNYA PARIWARA

Panen Perdana di Masa Pandemi Covid-19, Ikan Kerapu di Mandeh Diekspor ke Hongkong

Redaksi
Kamis, 03 Desember 2020 | 11:14 WIB

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumbar, Yosmeri panen kerapu sekaligus melepas ekspor ikan ini ke Hongkong, Jumat (27/11) di Kawasan Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Hadir saat panen, TNI Angkatan Laut dan rombongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Irwan Prayitno mengungkapkan, melalui panen tersebut, kali pertama ekspor kerapu selama masa pandemi Covid-19.

“Di awal pandemi Covid-19, ekspor belum bisa dilakukan, karena negara tujuan ekspor menutup diri. Kami mendukung budi daya dan ekspor kerapu oleh nelayan yang bekerja sama dengan pengusaha. Karena memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan,” ungkap Irwan Prayitno.

Kebutuhan kerapu di negara tujuan ekspor masih tinggi. Karena itu, pengusaha, menurut Irwan Prayitno, perlu memperbanyak nelayan yang bersedia budi daya ikan ini. Sehingga, terjalin kerja sama saling menguntungkan dan berdampak terangkatnya ekonomi nelayan.

Budi daya ikan kerapu dilakukan di laut. Caranya menggunakan keramba. Nelayan memberikan pakan untuk kerapu, dan dibesarkan hingga ukuran tertentu yang disyaratkan agar bisa diekspor. Setelah tercapai total 15 ton syarat minimal, maka kerapu dikirim ke negara tujuan. Kali ini, pengiriman kerapu bersumber dari budi daya oleh nelayan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Painan dan Mandeh Kabupaten Pessel.

Ikan kerapu makanan favorit di negara tujuan ekspor seperti Hongkong dan Cina. Yang membuat harganya mahal untuk dijual dan layak diekspor, karena ikan ini memiliki khasiat tertentu. “Dengan harga yang mahal, memberikan keuntungan bagi nelayan dan juga eksportir. Selain itu, negara pun menerima pemasukan berupa pajak ekspor,” terangnya.

Budi daya ikan kerapu butuh modal dan sarana prasarana. Meski demikian, biayanya bisa tertutupi dengan harga jual yang bagus. Demikian juga pengusaha yang mengekspor. Seluruh biaya operasional bisa tertutupi dari penjualan ke negara tujuan.

BACA JUGA  Kontribusi Pertanian Selalu Besar, Mahyeldi: Fokus Pengembangan Inovasi Daerah, Bustavidia: Perbaikan Mutu Produksi dan Produktivitas Komoditas untuk Kesejahteraan

Budi daya kerapu belum lama dikenal oleh nelayan. Berbeda dengan kebiasaan harian nelayan yang mencari ikan dengan pergi ke laut dan menangkap ikan. “Ikan yang ditangkap sudah ada, tidak perlu dibudidayakan seperti kerapu. Jika cuaca bagus, maka ikan bisa ditangkap. Jika tidak bagus, nelayan tidak bisa melaut. Uang diperoleh hanya ketika bisa melaut. Jika tidak melaut tidak dapat uang. Jika cuaca tidak bagus seminggu, maka seminggu tidak dapat uang,” ungkap Irwan Prayitno.

Berbeda dengan budi daya kerapu yang butuh waktu berbulan-bulan membesarkannya, hingga layak untuk dijual dan menghasilkan uang. “Dalam budi dayanya, nelayan juga mendapatkan ilmu cara melakukan budi daya kerapu yang baik,” terangnya.

Dengan budi daya kerapu, nelayan juga mengalami perubahan karakter. Karena selama budi daya beberapa bulan, nelayan tidak dapat penghasilan. Mereka perlu menabung setelah memperoleh penghasilan dari menjual kerapu. Karena setelah kerapu dijual, mereka kembali melewati waktu beberapa bulan untuk budi daya. “Perubahan karakter ini menjadi keniscayaan, agar mereka nanti bisa menyiapkan dana untuk berbagai keperluan. Seperti, keperluan pendidikan anak dan lainnya,” ungkap Irwan Prayitno.

Selain budi daya kerapu, kegiatan penangkapan ikan yang sudah sejak lama dilakukan nelayan, juga masih bisa dikerjakan setiap hari. Sehingga, nelayan jadi memiliki dua kegiatan. Yaitu budi daya kerapu dan menangkap ikan di laut. “Ada yang membutuhkan waktu agar bisa mendapatkan uang, ada juga yang tidak perlu waktu lama sudah bisa mendapatkan uang. Keduanya bisa saling melengkapi,” terangnya.

Irwan Prayitno juga mengungkapkan, ada perbedaan antara budidaya menggunakan keramba di laut dengan di danau. Makanan ikan di danau yang menumpuk, jadi sedimen yang mengandung racun akibat gelombang di danau bisa bergerak ke atas. Racun menyebabkan matinya ikan di keramba. Di samping itu air di danau cenderung tenang, tidak bergerak, sehingga menyebabkan kematian ikan akibat pencemaran.

BACA JUGA  LPM Kelurahan Payobasung Masuk Nominasi 6 Besar Terbaik Tingkat Sumbar, Kolaborasi Lurah dan LPM Lahirkan Banyak Inovasi

Berbeda dengan keramba di laut. Airnya terus bergerak, sehingga tidak ada ikan yang tercemar. Jika dikaitkan dengan masalah lingkungan, keramba di danau menyebabkan pencemaran yang berasal dari pakan. Demikian juga dengan keramba di laut, perlu diatur, agar tidak mengganggu lingkungan. Namun, keramba di laut jauh berbeda dengan keramba di danau terkait penanganan masalah lingkungan.

“Dengan berhasilnya melakukan ekspor kerapu di masa pandemi Covid-19, juga mengajarkan, jangan menyerah kepada keadaan. Tetap harus berusaha, berpikir, melakukan terobosan, agar tetap bisa produktif dan berpenghasilan,” terangnya.

Pada kesempatan panen itu, Irwan Prayitno juga menyampaikan keluhan nelayan kepada pengusaha kerapu. Di mana, banyak nelayan tidak punya modal untuk membeli pakan, sehingga tidak bisa budi daya. Padahal mereka antusias ingin budi daya kerapu.

“Nelayan seperti ini bisa diajak bekerja sama dengan diberikan modal, pakan dan diajari budi daya. Kemudian nelayan ini menjual kerapu kepada pengusaha dan mendapatkan keuntungan. Pengusaha melakukan ekspor, juga mendapat keuntungan,” terang Irwan Prayitno.

Budi daya kerapu wujud pemanfaatan potensi laut yang selama ini belum maksimal. “Semoga budi daya ikan kerapu di Sumbar bisa memberikan dampak positif kepada nelayan. Sehingga kehidupannya bisa lebih baik. Dengan adanya ekspor ikan kerapu juga bisa memberikan pemasukan kepada negara berupa pajak ekspor,” harapnya.

Kepala DKP Provinsi Sumbar, Yosmeri mengatakan, dengan adanya pengumpul, maka ikan kerapu hasil budidaya bisa diekspor ke Hongkong. Sebab, hasil budidaya nelayan dikumpulkan oleh pengusaha dari Kota Padang, Kabupaten Pessel dan Kepulauan Mentawai,” terangnya.(**)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Usai melantik pimpinan definitif DPRD Kota Padang Ketua Pengadilan Negeri Padang menyalami ketua DPRD Kota Padang, Muharlion.

Pimpinan Definitif DPRD Kota Padang Resmi Dilantik

Selasa, 17 September 2024 | 12:51 WIB
Kepala Staf Korem 032/Wirabraja Kolonel Inf Sapta Marwindu Ibraly, didampingi Bupati Suhatri Bur memukul gong sebagai tanda berakhirnya kegiatan TMMD ke-121.

TMMD ke-121 Padang Pariaman Resmi Ditutup, Siapkan Infrastruktur untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:13 WIB
Wagub Sumbar, Audy Joinaldy, Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, Bupati Pessel, Yusma Yul Anwar bersama Forkopimda Pessel.

TMMD ke-121 di Pesisir Selatan Resmi Ditutup, Kolaborasi Wujudkan Percepatan Pembangunan Daerah 

Jumat, 23 Agustus 2024 | 11:06 WIB
PENYERAHAN palu kedewanan dari Ketua DPRD Periode 2019-2024 kepada 
Pimpinan Sementara DPRD Periode 2024-2029.

Anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Eka Putra: Melangkah Bersama Waujudkan Janji Kampanye yang Telah Disampaikan

Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:27 WIB
Ketua sementara DPRD Kota Padang Periode 2024-2029, Muharlion, menerima palu pimpinan dari ketua DPRD periode sebelumnya, Syafrial Kani.

Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah Anggota DPRD Kota Padang Periode 2024-2029, Muharlion Terima Palu Pimpinan dari Syafrial Kani

Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:19 WIB
ANGGOTA DPRD Sijunjung Periode 2024-2029 bersama Gubernur Sumbar yang diwakili, oleh Kadispora Sumbar Drs. Maifrizon, Wakil Bupati Sijunjung H.Iraddatillah, beserta unsur Forkopimda Sijunjung.

Anggota DPRD Sijunjung Periode 2024-2029 Dilantik, Kombinasi 17 Wajah Baru dan 13 Incumbent Siap Jalankan Amanah

Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:17 WIB

BERITA POPULER

  • ILUSTRASI— PT Tidar Kerinci Agung.

    Dalam Rentang Waktu 3 Tahun, PT TKA 5 kali Dilaporkan Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Andre Rosiade: 10 Pemain Asing Siap, Semen Padang FC Lebih Kompetitif di Putaran Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Bela Negara ke-77, Presiden sebut Bukittinggi Penyelamat Republik di Masa Kritis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siap jadi Tuan Rumah Bersama, KONI Pessel Pantau Venue Porprov 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Besar Polri, Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres di Sumbar Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

IMG 20251227 WA0005
SOLOK/SOLSEL

Satgas Anti Illegal Mining Polres Solok Selatan Tutup Lokasi Diduga PETI di Sangir Batanghari

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:57 WIB

IMG 20251227 WA0014 750x563 1

Rakerwil dan Konsolidasi Relawan PKS Sumbar, Kokohkan Barisan, Wujudkan Pelayanan, Pulihkan Sumatera Barat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:15 WIB
bola

Arsenal Waspadai Kejutan Brighton di Emirates, Ujian Konsistensi The Gunners di Puncak Klasemen

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:58 WIB
KABAKARAN WARUNG— Kebakaran melanda dua petak warung di kawasan Jalan Samudera Nomor 64, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Jumat (26/12) dini hari. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pinggir pantai yang dikenal cukup ramai aktivitas masyarakat, terutama pada siang hingga malam hari.

Dua Warung di Jalur Wisata Pantai Padang Terbakar, Kerugian Capai Rp40 Juta

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:54 WIB
OLAH TKP— Polisi melakukan olah TKP kasus penemuan seorang pensiunan guru yang ditemukan tewas diduga dibunuh di halaman rumahnya.

Kasus Pensiunan Guru Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Polisi Periksa 24 Saksi, Keluarga minta Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:52 WIB

OPINI

Ilustrasi
OPINI

Menangisi Runtuhnya ‘Tulang Punggung’ Peradaban: Ironi di Balik Rencana Pembongkaran Jembatan Anai

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:45 WIB

Firdaus Firman

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB
Untitled 1 e1763285246585

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Foto: Annisatul Faricha

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025