Tiga pasang colon Bupati dan Wakil Bupati Solok, sah maju sebagai peserta pemilihan kepala daerah di Kabupaten Solok. Setelah ditetapkan, pasangan calon kepala daerah itu juga telah melakukan pencabutan nomur urut sebagai peserta Pilkada, Kamis (25/9) kemarin. Komitmen untuk menyongsong Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) dengan semangat Pemilukada Sukses Bebas Covid 19 tentu dengan mematuhi standar kesehatan protokol Covid-19 juga terlihat dalam prosesi pencabutan nomor urut.
Ketua KPU Kabupaten Solok, Ir. Gadis yang didampingi Komisioner Devisi Teknis Defil, Divisi Hukum Yusrial , Divisi Sosialisasi Vivin Zulia Gusmita,? Divisi data dan perencanaan Jon Manedi dan Sekretaris KPU Kabupaten Solok, Efrizon, membuka rapat pleno terbuka penetapan nomor urut para calon kepala daerah. Meski terbatas, proses pencabutan nomor urut peserta juga tampak diiringi dukungan dari para simpatisan calon kepala daerah ikut menghadiri alek besar KPU Kabupaten Solok itu.
Satu persatu pasangan calon kepala daerah mengambil nomor urut yang telah disediakan. Dalam pencabutan nomor urut tersebut, pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Solok Nofi Candra/ Yul Fadri mencabut nomor urut 1 yang dinilai oleh pasangan itu sebagai nomor kemenangan. Pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Solok? Epyardi Asda/Jon Firman Pandu menarik nomor urut 2 sebagai nomor keberuntungan mereka. Sementara pasangan calon Bupati/ Wakil Bupati Solok, Desra Ediwan/ Adli menjadikan nomor urut 3 sebagai nomor untuk berkampanye meraih dukungan masyarakat merebut BA 1 H.
Melihat begitu antusiasnya masyarakat menantikan tahap demi tahap proses pemilihan kepala daerah di Kabupaten Solok, proses pencabutan nomor urut juga dapat disaksikan melalui live streaming melalui account resmi KPU. Dan melihat keinginan kuat dari para pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Solok untuk menjunjung Pemilukada dengan semangat Pemilukada Sukses Bebas Covid 19, membuat Ketua KPU Kabupaten Solok Ir. Gadis merasa yakin akan suksesnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah di daerah Kabupaten Solok meski di tengah wabah pandemi virus corona. “Melihat dukungan dari semua pihak serta keinginan kuat dari para calon kandidat kepala daerah yang mendukung pelaksanaan Pemilukada didaerah Kabupaten Solok, saya merasa yakin pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Solok akan berjalan lancar dan damai,” ungkapnya dihadapan para kandidat kepala daerah dan simpatisan.
Tekad penyelenggaraan Pemilukada yang bermutu untuk memilih kepala daerah yang berkualitas dan yang diinginkan oleh masyarakat lanjutnya menjadi tantangan bagi penyelenggara Pemilukada ditengah pandemi virus corona yang tengah terjadi. ?Untuk itu setiap tahapan pemilihan kepala daerah yang dimulai dari proses pendaftaran serta penetapan pasangan calon kepala daerah yang berhak maju dalam pemilihan kepala daerah melalui sidang pleno tertutup hingga penetapan nomor urut pasangan telah dapat dilalui dengan lancar dan menerapkan standar kesehatan Covid – 19.
Sebelumnya, KPU Kabupaten Solok menetapkan tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Solok sebagai pasangan calon kepala daerah yang maju dalam pemilihan kepala daerah mendatang. Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Kabupaten Solok nomor 80/PL.02.3-Kpt/1302/KPU-Kab/IX/2020 tentang penetapan pasangan calon perserta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Solok tahun 2020.
KPU Kabupaten Solok, dari proses verifikasi persyaratan calon Bupati dan Wakil Bupati Solok yang telah dilakukan sesuai dengan aturan dan peraturan, KPU Kabupaten Solok menyatakan hanya tiga pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Solok yang dinyatakan memenuhi syarat. Dan keputusan itu lanjutnya tertuang dalam Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Kabupaten Solok nomor 80/PL.02.3-Kpt/1302/KPU-Kab/IX/2020 tentang penetapan pasangan calon perserta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Solok tahun 2020.
Ketua KPU Kabupaten Solok Ir.Gadis mengatakan, penetapan paslon dilakukan secara internal KPU. Adapun keputusan penetapan itu dituangkan dalam Surat Keputusan nomor 80/PL.02.3-Kpt/1302/KPU-kab/IX/2020. Dia mengakui ada sedikit kekecawaan dari masyarakat dan para pendukung paslon karena hanya dilakukan secara internal. Namun, langkah ini diambil sesuai PKPU Nomor 6 tahun 2020 jo PKPU Nomor 10 tahun 2020 yang mengharuskan tahapan Pilkada mengikuti protokol kesehatan Covid-19. “Ini sesuai aturan PKPU, jadi memang harus diikuti agar meminalisir potensi-potensi penyebaran virus Covid-19. Dengan demikian, kita hanya melakukan rapat pleno internal,” jelasnya. (**)
