KURANJI, METRO
Medio Agustus 2020, meskipun sempat diguyur hujan, namun tidak jadi penghalang bagi pencinta seni budaya tradisional menyaksikan Pagelaran Karya Produk Ekonomi Kreatif (PKPEK) 2020 di Medan Nan Bapaneh Kantor KAN Pauh IX Kuranji, Jumat malam (21/8). Malam itu warga dihibur Sanggar Seni Kuranji Sejati mempertunjukan kebolehan kesenian tradisinya.
Bahkan, di hari ketujuh masyarakat Pauh IX Kuranji dipukau dengan penampilan kesenian Indang Piaman, dari Ulakan Kabupaten Padangpariaman, Minggu malam (23/8). Selain itu, penampilan seni dan tradisi malam tersebut juga dihadiri para seniman dan budayawan Sumbar. Bahkan, para seniman dan budayawan Sumbar sempat berdiskusi menyangkut aktivitas seniman dan budayan pada masa mendatang.
Kegiatan yang digagas Dispar Sumbar melalui dana okok-pokok pikiran Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar yang juga Ketua FKAN Pauh IX Kuranji, Evi Yandri Rajo Budiman. Penampilan seni dan kesenian tradisi ini diramaikan para penonton yang hadir dari berbagai pelosok Kota Padang.
Di hari keenam kegiatan yang menampilkan atraksi kesenian dan beladiri tradisional dari berbagai daerah ini menghadirkan Tim Sanggar Kuranji Sejati Rimbo Tarok Nagari Pauh IX Kuranji. Tim Sanggar Seni Kuranji Sejati, pimpinan M Zen Rj Intan yang berdiri sejak 1980-an silam ini memiliki tarian yang selalu menjadi unggulannya, tari piriang, tari uwai – uwai, tari kain, saluang, randai dan aktraksi silat. Pada kesempatan tersebut Tim Sanggar Seni Kuranji Sejati yang membaurkan antara anak-anak muda dan orang tua ini berhasil memukau para penonton yang hadir saat itu.
Ketua Pampel Indra Mairizal mengatakan, meski menghadirkan penonton dari berbagai penjuru kota, namun standar protokol kesehatan Covid-19 tetap di berlakukan. “Standar protokol kesehatan Covid-19 menjadi prioritas utama bagi kami, agar penularan virus corona bisa kita atasi. Untuk itu kami sebagai pihak penyelenggara selalu mengimbau kepada penonton tetap memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, ini berlaku juga kepada peserta,” ujarnya.
Sedangkan, pada hari ketujuh PKPEK 2020, menampilkan Tim Kesenian Indang Piaman dari Ulakan Kabupaten Padangpariaman, Minggu (23/8). Tidak itu saja pelaku seni dan budaya ini juga gelar diskusi bersama anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, terkait aktivitas kreativitas seni dan budaya belakangan di Sumbar.
Kadispar Sumbar Novrial mengatakan, kegiatan bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya menuju masyarakat produktif. Di hari yang ketujuh ini sangat spesial. Selain menampilkan atraksi silat dan tarian indang, kegiatan ini juga dihadiri para seniman dan budayawan Sumbar. Para seniman yang hadir ini khusus untuk menyaksikan berbagai aktraksi yang ditampilkan oleh tim kesenian indang Piaman.
“Meski akan mendatangkan banyak orang, namun kami bersama FKAN Pauh IX mengemasnya dengan menjalankan protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Dia menambahkan, kedepannya kegiatan ini diharapkan ditingkatkan levelnya menjadi kegiatan rutin tiap minggunya. “Harapan kita kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahunnya dan levelnya akan kita tingkatkan untuk menghadiri seluruh tim seni budaya dari Sumbar,” ulas Novrial.
Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, kegiatan ini sudah lama direncanakan sejak awal tahun, namun dikarenakan adanya pandemi Covid-19 acara ini diundur pelaksanaannya. “Alhamdulillah kegiatan ini akhirnya bisa terlaksana walau tidak menghadirkan penonton yang tidak banyak, karena kita harus mentaati protokol kesehatan,” ujar Evi Yandri.
Lalu, panggung PKPEK 2020 dimeriahkan Kelompok Seni Tradisi Palito Nayalo Pauh, Jumat malam (29/8). Pada hari kedelapan ini sekitar 20 personel kelompok seni Palito Nyalo pukau penonton dengan aksi penampilan seni tradisinya.
Dan kegiatan ini selalu digawangi master ceremoni (MC) Syahrul Fadli, yang selalu mengingatkan pelaku seni dan penonton selalu memperhatikan Prokes Covid-19.
Ketua Kelompok Seni dan Tradisi Adat Budaya Minangkabau Palito Nyalo Dasrul Mangkudum Sati mengatakan, kelompok seninya menampilkan garapaan galatik anak nagari. “Yang merupakan kolaborasi musik talempong, gandang tambua, yang menggambarkan keberagaman masyarakat Pauh V di era kemajuan saat ini,” ujar Dasrul.
Dikatakan Dasrul, kemudian juga menampillkan randai, dengan judul naskah bertajuk Maelo Rambuik Dalam Tapuang, serta penampilan saluang dendang, talempong goyang. Dengan paket pertunjukan tiga jam penampilan. Dalam penampilan juga diramaikan tari uwai uwai, tari sampan dan tari piriang. Kelompok Seni Tradisi Adat Budaya Minangkabau bermarkas di Koto Panjang Limau Manih, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Kelompok seni ini berdiri 1989 oleh Jamaluddin Umar Rj Kuaso, Bakri, Amri. Kini diwarisi generasi kesembilan yang dikomandoi Dasrul Mangkudum Sati. Kelompok sendi digawangi 35 orang, namun yang tampil di PKPEK 2020 dibawakan 20 personel. Pernah tampil di Bangkok Thailand 2017 dalam Festival Seni Kreasi Melayu Serumpun. Juara nasional festival media tradisional dihelat Kominfo RI di Palembang Sumsel tahun 2018.
Sementara, di penghujung Agustus, tepatnya hari kesembilan Nan Bapaneh Pauh IX, dihoyak Tim Kesenian Rabab Saluang Leni Marlina, tim kesenian rabab dan saluang dari Kamang Agam, Sabtu (29/8). Sehingga tak pelak Rabab Saluang Kamang Agam balambok lambok, hingga pukul 00.00 WIB.
Tim kesenian Leni Marlina merupakan salah satu Rabab Saluang yang cukup malang melintang menghibur pengunjung destinasi wisata Jam Gadang Bukittinggi. Rabab saluang pimpinan Musri ini pernah mengisi agenda seni tradisi Wisata Kota Bukittinggi lebih kurang 15 tahun. (boy)
