DHARMASRAYA, METRO
Dua orang ASN di lingkungan Pemkab Dharmasraya dinyatakan terkomfirmasi positif Covid19 oleh tim lab Sumbar. Tim medis bersama Dr. Andani Eka Putra, M.Sc telah memeriksa sampel sebanyak 3.628 spesimen (Lab Unand 2.867 dan Lab veteriner Baso 285) pada Sabtu (29/8).
Kepala Dinas Kesehatan dr Rahmadian S, selaku juru bicara penanganan Covid-19 di Kabupaten Dharmasraya mengkomfirmasi, penambahan kasus Covid19 sebanyak 90 orang dari berbagai kabupaten/kota, dan 2 diantaranya warga Dharmasraya.
Katanya, pasien ke 36 adalah Ny. S (56) PNS, guru sekolah dasar, warga Kecamatan Sitiung dan Pasien ke 37. Tn A (56) , PNS dengan gejala Comorbid HT, colestrol, warga Pulau Punjung. “ Saat ini kedunya sedang diisolasi mandiri di Kota Padang,” ujar dr. Rahmadian Minggu (30/8).
dr Rahmadian menegaskan, meningkatkannya kasus Covid19 di Padang, membuat pemeriksaan sampel dari Dharmasraya agak tertunda hasilnya dari pada biasanya. Untuk itu, para guru yang sudah diswab diharapkan bersabar menunggu hasil swabnya.
Rahmadian meminta kepada Satgas Kecamatan dan Nagari untuk terus memantau PPT. Pemkab Dharmasraya juga meminta kepada seluruh kepala OPD untuk memantau Stafnya yang sering melakukan perjalanan keluar Dharmasraya, lansung lakukan swab test guna memutus penyebaran Covid-19 dan memutus terjadinya klaster baru.
Terpisah Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan meminta seluruh masyarakat untuk patuh dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Apapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam mencegah dan menangani Covid-19, tetap tidak akan berhasil jika masyarakat tidak mau patuh dengan anjuran pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan,” tegas bupati Sutan Riska.
Saat ini, kata bupati, jumlah kasus Covid-19 masih terus bertambah, termasuk di Kabupaten Dharmasraya. Bahkan beberapa kepala daerah di Sumbar ada yang terkena Covid-19 dan harus diisolasi.
“Covid-19 ini tidak kenal jabatan, tidak memandang usia. Siapapun, dimanapun, bisa kena. Kalau imunnya kuat, memang bisa sembuh. Tapi kalau punya penyakit bawaan dan kena Covid-19, ini bahaya,” tegasnya.
Selanjutnya, terkait terkait penyelenggaraan pesta pernikahan di Kabupaten Dharmasraya. Ia mengaku masih menemukan ada masyarakat yang menyelenggarakan pesta, namun tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti salah satunya tidak memakai masker.
“Pemerintah masih terus melakukan testing secara massal untuk menemukan kasus-kasus baru guna mencegah agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas. Terlebih saat ini Dharmasraya tengah bersiap untuk sekolah tatap muka.
“Jika ditotal, sudah ada 8.000 lebih masyarakat yang di swab yang berasal dari berbagai kalangan. Khusus untuk guru, sudah lebih dari 3000 guru yang di swab test. Kalau ada yang positif, langsung diisolasi,” pungkas bupati. (g)