AIAPACAH, METRO
Penambahan kasus baru Covid-19 di Kota pada Rabu (26/8) meningkat cukup drastis. Kemarin, terdapat 51 kasus baru, sehingga total ada 1.085 kasus positif Covid-19 di Kota Padang.
Berdasarkan data di website dinkes.padang.go.id, penambahan tersebut berasal dari Kelurahan Andalas (1 kasus), Jati (2 kasus), Simpang Haru (1 kasus), Kubu Dalam Parak Karakah (1 kasus), Sawahan Timur (1 kasus), Gunung Pangilun (2 kasus), dan Air Tawar Barat (1 kasus).
Selanjutnya, Lubuk Buaya (3 kasus), Batang Kabung Ganting (3 kasus), Pasia Nan tigo (2 kasus), Batipuh Panjang (1 kasus), Dadok Tunggul Hitam (2 kasus), Lubuk Minturun (1 kasus), Kuranji (2 kasus), Anduring (2 kasus), Korong Gadang (2 kasus), Gunung Sarik (1 kasus), Pasar Ambacang (1 kasus), dan Sungai Sapih (1 kasus).
Kemudian, Batuang Taba (1 kasus), Gurun Laweh (1 kasus), Parak Laweh (2 kasus), Cengkeh (1 kasus), Padang Besi (1 kasus), Flamboyan (1 kasus), Kampung Pondok (1 kasus), Pisang (2 kasus), Binuang (1 kasus), Piai Tangah (1 kasus), Seberang Padang (2 kasus), Surau Gadang (1 kasus), Kampung Lapai (4 kasus) Gurun Laweh (1 kasus), dan Bungus Barat (1 kasus).
Sementara itu, terdapat 17 kasus sembuh kemarin. Dengan penambahan ini, maka total pasien yang sudah sembuh sudah 766 orang. Penambahan 17 kasus sembuh tersebut yaitu, Gunung Pangilun (1), Batang Kabung Ganting (1), Lubuk Lintah (5), Korong Gadang (2), Banuaran (1), Flamboyan (1), Binuang (1), Piai Tangah (1), Pasa Gadang (1), Tabing Banda Gadang (1), dan Kampung Olo (2).
Kemudian, terdapat dua kasus meninggal dunia di Padang, sehingga totalnya menjadi 35 orang. Penambahan dua kasus meninggal dunia tersebut ialah Koto Lalang (1) dan Surau Gadang (1). Berikutnya, terdapat 20 kelurahan yang sudah bebas dari Covid-19 karena pasiennya yang sudah sembuh atau meninggal dunia.
Warga Garda Terdepan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani mengatakan mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terkait meningkatnya kasus Covid-19 di Padang. Menurutnya, warga merupakan garda terdepan pemutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Tenaga kesehatan merupakan garda terbelakang, justru masyarakat yang menjadi garda terdepan pemutus mata rantainya,” tukas Feri Mulyani.
Ia menjelaskan, masyarakat diharuskan mengikuti protokol kesehatan dengan benar. Jika masyarakat mampu melakukan itu semua, jumlah terpapar virus corona akan berkurang. “Tenaga medis pun akan mudah bekerja. Jika jumlah terpapar terus meningkat, tenaga medis akan kewalahan bahkan bisa tumbang. Karena jumlah tenaga medis yang terbatas,” ujarnya.
Ia mengakui, bahwa selama ini sulit untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa Covid-19 merupakan virus berbahaya yang dapat mematikan. Sejumlah masyarakat bahkan ada yang menganggap enteng virus ini.
“Susah memberi pemahaman kepada sesuatu yang tak tampak (virus corona). Nanti setelah merasakan diisolasi baru tersadar, atau mendapati gejalanya. Kita tentu tak ingin masyarakat terpapar,” ujar Feri Mulyani.
Ia mengajak warga untuk menerapkan protokol kesehatan. Mengenakan masker dengan baik, mencuci tangan, menjaga jarak, serta meningkatkan imunitas tubuh. (tin)