PASAMAN, METRO
SMK N 1 Lubuk Sikaping masih menerapkan sistem belajar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Hal ini untuk menghindari siswa terpapar virus Corona.
Kepala SMKN 1 Lubuk Sikaping, Muslim mengatakan, belajar lewat daring banyak dilakukan berbagai tingkat sekolah di tengah masa pandemic saat ini. Bahkan hingga bekerja pun masih dilakukan sistem daring.
Ia menjelaskan, sistem pembelajaran lewat daring terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya, di antaranya lewat webinar, dan kelas online.
Sedangkan untuk pembelajaran lewat sistem luring tidak menggunakan jaringan internet dan komputer, melainkan media lainnya seperti TV dan dokumen.
“Bagaimanapun, kita tetap harus bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta didik dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013,” jelasnya.
Lebih lanjut diutarakan Muslim, pola pembelajaran yang diberikan kepada siswa di tengah pandemi ini hendaknya tetap bisa diberikan.
Misal kegiatan jenis luring dengan cara menonton acara TVRI sebagai pembelajaran dan juga mengumpulkan karya berupa dokumen. Meski demikian tetap diarahkan oleh guru masing-masing kelas dengan menyesuaikan kebutuhan materi belajar.
Ia juga telah menekankan kepada guru untuk disampaikan kepada siswa agar memanfaatkan sistem yang diterapkan dengan semaksimal mungkin.
Dengan demikian kata Muslim, materi pembelajaran tidak tertinggal dan tercapai sesuai target yang direncanakan. Disamping itu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
“Kita telah koordinasi dan konsultasi dengan Dinas Pendidikan Sumatera Barat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman untuk tetap melakukan pembelajaran daring maupun luring di sekolah,” ungkapnya.
Sementara dalam pelaksanaan daring dan luring diterangkan Muslim hanya bisa melayani maksimal 18 orang siswa per kelas dalam satu hari.
Selain itu pihaknya juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk pencegahan COVID-19 sesuai standar protokol kesehatan dalam kegiatan itu di sekolah.
Diantaranya sudah disediakan 1.500 masker yang dibagikan kepada siswa, guru dan pegawai. Kemudian menyediakan 40 unit tempat cuci tangan dan empat thermogun. (cr6)