SOLOK, METRO
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok baru di kisaran 5 persen dan ini sudah termasuk sumbangan dari perekonomian sektor pariwisata. Menyikapi ini Pemkab Solok harus berusaha lagi untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi tersebut dan salah satunya di bidang kepariwisataan. “Destinasi wisata perlu dikelola dengan baik, yakni berupa lingkungannya, manajemennya, masyarakat sekeliling nya dan ini harus dilakukan secara bersama-sama,” ujar Bupati Solok, Gusmal terkait Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata Kabupaten Solok, kemarin.
Menurutnya, sektor pariwisata diharapkan sebagai salah satu bidang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok. sektor wisata jadi incaran banyak orang karena digunakan dan dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk rekreasi, refreshing dan giburan keluarga.
Para Wisatawan akan membawa dan mengeluarkan uang untuk kegiatan wisata, dan hal ini tentunya akan berpengaruh dan memicu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok khususnya dan ekonomi Sumbar umumnya. “Destinasi wisata perlu dikelola dengan baik, yakni berupa lingkungannya, manajemennya, masyarakat sekeliling nya dan ini harus dilakukan secara bersama-sama,” jelas Gusmal.
Ia menyebut, selain keindahan alam, daya tarik sosial, sejarah dan budaya menjadi salah satu faktor ketertarikan wisatawan pada sebuah objek wisata. Hal-hal unik dan berbeda selalu ada dalam budaya, sehingga beberapa tempat banyak menjadi destinasi karena keistimewaan faktor sejarah dan budaya itu.
Orientasi pengembangan pariwisata berbasis sejarah sangat menarik untuk dikembangkan, di satu sisi memberikan dampak positif bagi penerimaan daerah dan di sisi lain memberikan manfaat bagi penumbuhkembangan industri kreatif.
Pentingnya pengelolaan objek wisata sejarah dengan cara memahami, mencintai dan menyayangi objek wisata sejarah tersebut yang selanjutnya mampu menarik wisatawan agar mau datang ke tempat objek wisata sejarah dimaksud.
Kemudian, pembangunan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga akademisi, stakeholder terkait, media dan komunitas lainnya yang harus secara bersama membangun pariwisata untuk mencapai misi dan tujuan serta target yang telah ditetapkan.
Maka, untuk mendongkrak pembangunan pariwisata, kreativitas sangat dibutuhkan, bagaimana membungkus potensi-potensi yang ada agar mempunyai daya tarik tersendiri dimata pengunjung. Hal seperti inilah yang dibutuhkan ketika serius mengembangkan sektor kepariwisataan.
Namun, ia menegaskan kalau pariwisata bukan hanya sekedar bisnis yang berorientasi pada pemasukan saja. tapi juga bagaimana agar nilai sosial dan budaya pada daerah dapat dipertahankan. “Sebagai negeri beradap, kita punya aturan baku, kita harus memperlihatkan sikap yang tepat dan memberikan contoh kepada pungunjung, kita harus bisa mengajak masyarakat berprilaku seperti kebiasaan kita,” tutup Gusmal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Nasripul Romika menyebutkan, tujuan kegiatan yang dilakukan itu yakni untuk memahami produk dan dasar kepariwisataan, memahami konsep pelayanan prima, mampu mengimplementasikan kompetisinya untuk meningkatkan kinerja sesuai bidang masing-masing dan mengetahui serta memahami sapta pesona di Kabupaten Solok.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan pelaku dan pengelola pariwisata dapat menjadi pelopor dan garda terdepan dalam memajukan wisata Kabupaten Solok. Dimana pelatihan tersebut diikuti oleh 40 orang yang terdiri dari pengelola destinasi wisata dan kelompok sadar wisata.
Selain itu juga diharapkana kepada masyarakat untuk mewujudkan daerah yang ramah terhadap wisata. Hal ini dilatarbelakangi selama ini masyarakat di sekitar destinasi wisata kurang ramah terhadap wisata. Sehingga, hanya pengunjung hanya datang seali saja. Semua ini disebabkan, karena ada sikap masyarakat yang sadar lingkunganya sebagai destinasi wisata. Maka tak jarang para pengunjung dibuat kurang nyaman, bahkan kurang aman. (vko)