PESSEL, METRO
Wakil Ketua Komisi II DPRD Pesisir Selatan (Pessel) Aljufri, bersama beberapa orang anggota DPRD Pessel dapil 5, hadir di tengah puluhan mahasiswa, masyarakat dan ninik mamak, Rabu (12/8) di ruang pertemuan Polres Pessel untuk mencarikan solusi dari permasalahan antara masyarakat dan PT.Incasi Raya Group (PT. IRG). Pertemuan difasilitasi langsung Kapolres Pesisir Selatan AKBP Cepi Noval SIk lanjutan dari aksi unjuk rasa beberapa hari oleh masyarakat, mahasiswa dan ninik mamak pada pihak perusahaan PT. IRG belum mendapatkan hasil.
Dipimpin langsung Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Cepi Noval, SIk mediasi pagi dihadiri juga Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni diwakili Asisten I Setdakab Pessel Muskamal, BPN, Kehutanan, dan Kasatpol PP, serta dari perwakilan Kejaksaan. Juga pihak dari PT. IRG.
Pantauan koran mediasi dilakukan Kapolres Pesisir Selatan ada 17 item tuntutan disampaikan perwakilan warga, pada pihak PT. IRG. Dan, perwakilan mahasiswa juga ninik mamak. Erwin salah seorang ketua aksi mengatakan bahwa, seperti aksi damai sebelumnya, pada mediasi kali ini tetap ada 17 item tuntutan warga kepada pihak PT. IRG.
Dikatakan Erwin, dalam 17 item disampaikan dihadapan pihak PT. IRG sudah terjadi sejak lama, namun hingga kini belum bisa direalisasikan pihak PT. IRG, seperti HGU PT. IRG, BPJS bagi pekerja, penetapan harga TBS sepihak, dugaan pencemaran sungai akibat limbah perusahaan dan beberapa item tuntutan lainya. “ Kita, harapkan pihak PT. Incasi Raya Group bisa membuktikan secara tertulis, dan bisa terbuka serta transparan,” ujar Erwin.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Pessel, asal dapil 5 DPRD Pessel Aljufri menuturkan jika DPRD Pesisir Selatan, dan Komisi II DPRD Pessel akan siap mendorong permasalahan terjadi antara masyarakat Inderapura, mahasiswa asal Indrapura, Ninik Mamak, tokoh masyarakat untuk secepatnya menjadwalkan hearing bersama dinas terkait. ” Kita, mintak antara kedua pihak saling terbuka, tidak ada yang ditutupi, setiap regulasi harus diikuti dengan benar, “ harap Aljufri.
Selain itu keberadaan PT. IRG di Pesisir Selatan, khususnya di Inderapura harus benar – benar bisa dirasakan manfaatnya untuk semua masyarakat. Bahkan juga untuk peningkatan PAD Kabupaten Pessel. Perusahaan harus mampu memberikan rasa nyaman di tengah masyarakat. Jika laporan tersebut sudah masuk ke pihak penegak hukum, Aljufri mengajak untuk bersama – sama mengikuti proses sedang berjalan. Semua terkait dengan masalah ini harus terbuka, dan jangan ada ditutupi sehingga cepat selesai.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, melalui Asisten I Setdakab Pessel Muskamal menambahkan, jika eksekutif dan legislatif akan berjuang bersama, mencari jalan keluar, solusi yang seadil – adilnya antara masyarakat Inderapura dan pihak PT. IRG. Adanya perusahaan membantu pemerintah. Pemkab Pessel tidak memihak siapa – siapa saja, baik itu masyarakat dan perusahaan. ” Kita berharap kedua pihak bisa mempersiapkan apa menjadi tuntutan secara tertulis, termasuk pada pihak perusahaan,” ujar Muskamal.
Muda – mudahan hearing bersama DPRD Pessel dan Pemkab Pessel, nantinnya ada solusi dan jalan keluar dari masalah terjadi saat ini. Karena tidak ada titik temu dari mediasi kali itu, Kapolres Pesisir Selatan AKBP Cepi Noval mengingatkan pada masyarakat di Inderapura agar bisa menyampaikan aspirasi tuntutan secara benar, dan sesuai prosedur yang ada.
Kapolres juga berpesan, pada pihak perusahaan PT. IRG agar bisa terbuka, transparan, agar apa menjadi tuntutan warga bisa terjawab dengan sebenar – benarnya. Hadir dalam mediasi itu, kuasa hukum masyarakat Inderapura, mahasiswa, ninik mamak dan tokoh masyarakat Efson, Cs, serta legal konsultan pihak perusahaan PT. Incasi Raya Group. ( rio)
