PDG. PARIAMAN, METRO
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Padangpariaman, Rudy Relis mengatakan, produk cokelat Malibou Anai, Kecamatan 2×11 Kayutanam merupakan produk olahan murni kakao dari Padangpariaman.
“Cokelat Malibou Anai merupakan salah satu produk IKM unggulan daerah. Maka juga sering disemboyankan dengan ingat cokelat,” kata Rudy, kemarin.
Ia menjelaskan, produk cokelat Malibou ini sudah teruji kemurniannya dan cita rasanya yang khas serta khasiatnya untuk kesehatan konsumen. Produk ini menggunakan bahan baku biji kakao yang berasal dari perkebunan di Padangpariaman.
“Sebagaimana yang diketahui, bahwa Padangpariaman merupakan penghasil kakao terbesar kedua di Sumbar, dengan luas kebun kakao lebih kurang 100 Ha dengan rata – rata produksi biji kakao sebesar 1000 ton per tahun,” tukasnya.
Dengan kondisi ini terang Rudy, menunjukkan bahwa industri cokelat di Padangpariaman sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir. “Pabrik cokelat Malibou yang berlokasi di Anai Resort Nagari Guguk dibangun oleh Pemkab Padangpariaman untuk meningkatkan mutu dan nilai produksi olahan cokelat yang sudah dilakukan sebelumnya,” ujarnya.
Dengan harapan katanya, menjadikan Padangpariaman sebagai salah satu penghasil olahan cokelat terbesar dan terkenal di Sumbar. Jenis produk cokelat Malibou yang diproduksi saat ini diantaranya adalah bubuk cokelat murni, bubuk cokelat 3 in 1, cokelat bar/batang, pralin/permen cokelat, biji kakao murni (NIB) dan masker cokelat.
Semua produk cokelat tersebut terangnya diolah langsung oleh pabrik. Mulai dari biji kakao menjadi berbagai produk olahan cokelat terbaik, dengan dukungan mesin dan peralatan produksi yang cukup memadai. Diantaranya adalah mesin roater cooller, mesin pemisah kulit, mesin crusher (pasta kasar), mesin ball mill (pasta halus), mesin storage tank, mesin cocoa powder (bubuk), mesin cocoa butter press (press lemak), mesin Packaging dan peralatan pendukung lainnya.
“Kemurnian dan kelebihan produk cokelat Malibou ini adalah pengolahannya menggunakan biji kakao fermented dan pilihan yang berasal dari kebun kakao kelompok tani di Padangpariaman,” tandasnya.
Selain itu ungkap Rudy, sebelum dilakukannya proses pengolahan biji, terlebih dahulu dilakukan pemilihan (sortasi) biji kakao yang akan digunakan untuk proses produksi. Ini bertujuan untuk mendapatkan mutu dan cita rasa cokelat yang baik dan berkualitas.
Pelaku IKM Cokelat Malibou, CV Nauli Perdana yang dipimpin oleh Hj Usnaiti, mampu memproduksi 1,5 ton per bulan. Tentunya hal ini akan lebih meningkatkan nilai penjualan dan semakin dikenalnya Cokelat Malibou Padangpariaman.
“Pemkab Padangpariaman saat ini tetap melanjutkan pengembangan usaha industri cokelat dengan melakukan pembangunan kawasan Sentra IKM Cokelat Padang Pariaman yangh berlokasi di Anai Resort Nagari Guguk Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, dan lokasi tersebut berdekatan dengan pabrik cokelat Malibou,” ucapnya.
Pada kondisi saat ini katanya, sentra IKM cokelat tersebut sudah dapat dioperasionalkan dan dilengkapi dengan mesin dan peralatan dengan kapasitas yang lebih besar dari pabrik Malibou. Tentunya hal ini akan sangat mendongkrak peningkatan kapasitas produksi Cokelat Malibou kedepannya.
Pada saat ini IKM Cokelat Malibou, sudah mempekerjakan tenaga kerja lokal sebanyak 18 orang dengan penerimaan upah sebesar UMR Sumbar. Menurut Pimpinan IKM CV Nauli Perdana, setelah dimulainya operasional produksi di sentra IKM cokelat Padangpariaman, direncanakan akan dilakukan penambahan tenaga kerja sebanyak delapan orang. (efa)
